Bahagianya atlet Tajikistan joget-joget di pulau kemaro (Video)

id Atlet asian games,Asian games 2018,Pulau kemaro

Bahagianya atlet Tajikistan joget-joget di pulau kemaro (Video)

Rombongan Atlet Tajikistan berjoget memperagakan tarian 'Farzana Husein' mengajak panitia Asian Games, pemandu wisata hingga nahkoda kapal di bawah Pagoda Pulau Kemaro dalam tur Sungai Musi. Suasana kegembiraan tersebut turut disaksikan warga lokal yang berkunjung ke Pulau Kemaro, Selasa (28/8). (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Madina terus menyorongkan kepalanya keluar jendela, sejak bus air melewati bawah Jembatan Ampera ketua rombongan atlet Tajikistan tersebut tak berhenti berseru-seru dengan rekanya sesama atlet, tiap kali  air Sungai Musi memercik ke atas, tiap itu pula ia berseru gembira. 

Tak hanya Madina, atlet-atlet lain tak ingin kalah gembiranya saat menjajal tur Sungai Musi menggunakan bus air bantuan kemenhub, mereka tak ingin melepaskan pandangan ke arah seberang Ulu maupun Ilir sambil memfoto, beberapa bahkan nekat berdiri di buritan kapal untuk merasakan hempasan angin sekaligus menikmati pemandangan pesisir sungai. 

Madina dan kawan-kawan nampak mengabaikan penjelasan dari pemandu wisata saat memaparkan informasi mengenai tempat-tempat di sisi Sungai Musi seperti kampung Almunawar, Kampung Kapitan, Pabrik pupuk Pusri dan rumah-rumah tradisional, para atlet tenggelam dengan keasyikan berswafoto serta swavideo.

Rombongan atlet dan official Tajikistan juga  Uzbekistan berjumlah 35 orang mendapat kesempatan tur Sungai Musi pada selasa siang (28/8), petugas dermaga BKB membagi mereka menjadi dua bus air. 
 
Butuh waktu 30 menit untuk bus air bisa bersandar di Pulau Kemaro, yakni salah satu tempat wisata paling populer di Kota Palembang selain Jembatan Ampera, letaknya berada di tengah Sungai Musi, berseberangan langsung dengan pabrik PT Pusri, pabrik pupuk tertua di Indonesia. 

Normalnya perjalanan ke Pulau tersebut dari dermaga BKB yang berjarak 10 kilometer hanya perlu  waktu 15-20 menit, namun  lintasan kapal yang biasa dilalui ternyata sedang surut, harus memaksa nahkoda mengarahkan bus air memutari Pulau Kemaro. 

"Saya bersumpah perjalanan dengan kapal ini begitu menyenangkan, anda bisa melihat sendiri keseruan kami selama perjalanan bus air, mengunjungi tempat-tempat baru bagi saya sangat mengesankan," kata Madina saat bus air bersandar di Dermaga Pulau Kemaro. 

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, rombongan atlet Tajikistan segera berbaris rapi di depan gerbang masuk Pulau Kemaro untuk mengabadikan momen langka tersebut, tak lupa nahkoda kapal dan aparat keamanan ikut berfoto dengan mereka. 

Memasuki lingkungan Pulau, pemandu mengajak rombongan atlet melihat tempat ibadat Tridharma Pulau Kemaro  tidak jauh dari gerbang, lagi-lagi mereka asyik dengan berswafoto, hanya 1-2 atlet yang nampak menyimak penjelasan pemandu wisata. 

Tiga menit kemudian rombongan atlet tiba di Pagoda Pulau Kemaro yang memiliki 9 lantai, tanpa diberi aba-aba Madina langsung menaiki anak tangga dasar kemudian masuk ke dalam bangunan Pagoda, rekan-rekannya mengikuti langkah Madina. 

Pagoda memang di buka untuk atlet-atlet Asian Games, agar mereka bisa naik ke Puncak pagoda sehingga dapat melihat pemandangan Pulau Kemaro dan sekitarnya. 

Di dalam pagoda terdapat ratusan anak tangga kecil berwarna biru yang disusuri Madina dan kawan-kawan demi sampai ke Puncak pagoda, namun saat berada di lantai ke enam beberapa atlet nampak keletihan serta memilih beristirahat sebentar. 

"Kaki saya mengalami cedera kecil saat bertanding kemarin, jadi menaiki anak tangga ini membuatku agak lelah, tapi nampaknya teman-teman saya juga kecapekan padahal mereka tidak cedera," kata salah satu atlet Tajikistan sembari mengelap keringat di keningnya. 

Ternyata tidak semuanya sampai ke Puncak pagoda, beberapa atlet memilih berhenti di lantai ke delapan dan langsung berswafoto, mereka bilang pemandangan di atas Pagoda begitu Indah, melihat dua sisi sungai dari puncak sebuah pulau tak pernah mereka lakukan sebelumnya. 

Sekitar 10 menit kemudian rombongan atlet turun lagi ke bawah untuk melihat atraksi barongsai dan mereka nampak menikmati tiap loncatan pemain barongsai, tanpa berhenti merekam dengan telpon pintar, para atlet begitu memeperhatikan gerak-gerik barongsai. 

Setelah pertunjukan barongsai selesai, rombongan atlet berniat istirahat dengan duduk di bawah Pagoda, namun melihat alat musik yang disediakan Dinas Pariwisata Kota Palembang membuat salah seorang atlet bernama Abdullah tiba-tiba bertanya. 

"Apakah kami boleh bernyanyi?" tanya Abdullah kepada panitia Asian Games, dan panitia mengizinkan. 

Abdullah terlihat menghubungkan kabel sound system ke telpon pintarnya, ia nampak sedang memilih-milih sebuah lagu, tak lama terdengarlah alunan suara musik tradisional Tajikistan berjudul 'Farzana Husein' yang memancing rombongan atlet sigap berkumpul di tengah lalu memperagakan tarian khas negeri Tajikh tersebut. 

Rombongan atlet tenggelam dalam kebahagian dan keseruan dengan berjoget khas Tajikistan yang didominasi gerakan tangan ke atas dan kaki menggenjot sambil berputar perlahan,  suara lagu sendiri banyak memperdengarkan instrumen musik arab. 

Tak hanya sesama mereka saja, atlet juga menarik panitia Asian games, pemandu wisata dan petugas bus air untuk ikut berjoget, tak ayal suasana semakin seru selama 15 menit,  bahkan warga lokal berkumpul untuk menonton tingkah atlet Tajikistan tersebut. 

"Kami biasa melakukannya (farzana husein) saat latihan ataupun berkumpul,  tarian ini mengisyaratkan kegembiraan, jadi kami ingin membagi kebahagiaan itu kepada yang lain," jelas Madina usai menari-nari. 

Tarian tersebut mengakhiri perjalanan tur Sungai Musi atlet Tajikistan dan Uzbekistan, mereka harus kembali ke bus air karena nahkoda hanya memberi waktu satu jam di Pulau Kemaro, sebelum pulang beberapa atlet berswafoto untuk terakhir kali. 

"Saya tidak akan melupakanya, kota ini pasti akan kami ingat, tidak hanya karena Asian Games saja, namun untuk apapun yang kami dapatkan, orang-orang yang ramah, gelombang sungai, serta kemacetan lalu lintas tentunya," tambah Madina dengan tawa kecilnya.