Polda Sumsel perketat keamanan di tempat ibadah
Kekuatan 6.990 personil Polda Sumsel seluruhnya dikerahkan untuk meningkatkan keamanan dan penjagaan
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Polda Sumsel memperketat keamanan ditempat-tempat ibadah usai kejadian bom bunuh diri yang dilakukan di tiga gereja di Surabaya Jawa Timur, Minggu pagi.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, pihaknya telah berkordinasi langsung dengan Densus 88 Antiteror terkait bom bunuh diri di Surabaya.
"Kekuatan 6.990 personil Polda Sumsel seluruhnya dikerahkan untuk meningkatkan keamanan dan penjagaan," ujar kapolda.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo mengatakan semua penjagaan dan pengamanan ditingkatkan khususnya di tempat ibadah seperti gereja.
"Penjagaan ditingkatkan, kami pun melakukan patroli bersama TNI dan memfungsikan kamera pemantau atau CCTV di tempat-tempat strategis," ujarnya.
Slamet pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenan,lg dan tidak mudah mempercayai berita simpang-siur yang tidak jelas kebenarannya, serta tidak menyebarkan foto dari lokasi pemboman.
Tujuan teroris adalah untuk menebar teror. Dengan menyebarkan foto-foto di lokasi kejadian, tujuan teroris itu tercapai.
"Jadi tahan diri untuk tidak membagikan foto-foto tersebut," imbaunya.
Baca juga: Gereja Katolik di Palembang perketat keamanan
Baca juga: Seluruh rakyat harus bersatu lawan terorisme
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, pihaknya telah berkordinasi langsung dengan Densus 88 Antiteror terkait bom bunuh diri di Surabaya.
"Kekuatan 6.990 personil Polda Sumsel seluruhnya dikerahkan untuk meningkatkan keamanan dan penjagaan," ujar kapolda.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo mengatakan semua penjagaan dan pengamanan ditingkatkan khususnya di tempat ibadah seperti gereja.
"Penjagaan ditingkatkan, kami pun melakukan patroli bersama TNI dan memfungsikan kamera pemantau atau CCTV di tempat-tempat strategis," ujarnya.
Slamet pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenan,lg dan tidak mudah mempercayai berita simpang-siur yang tidak jelas kebenarannya, serta tidak menyebarkan foto dari lokasi pemboman.
Tujuan teroris adalah untuk menebar teror. Dengan menyebarkan foto-foto di lokasi kejadian, tujuan teroris itu tercapai.
"Jadi tahan diri untuk tidak membagikan foto-foto tersebut," imbaunya.
Baca juga: Gereja Katolik di Palembang perketat keamanan
Baca juga: Seluruh rakyat harus bersatu lawan terorisme