Palembang (ANTARA News Sumsel) - Budi daya jamur sejak beberapa tahun terakhir banyak dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Palembang, Sumatera Selatan dan hingga sekarang umumnya mampu terus berkembang.
Budi daya jamur ini juga menjadi peluang yang cukup menguntungkan sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang mengembangkannya.
Peluang bisnis yang cukup menguntungkan ini disambut baik oleh masyarakat yang bermukim di daerah Sungai Pedado Kelurahan Keramasan, Kertapati, Palembang untuk ikut membudidayakan jamur tersebut.
Kelompok Binaan Jamur Pedado ini sendiri mulai dibina sejak tahun 2017 oleh Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel melalui Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Kertapati.
General Manager MOR II Sumbagsel, Erwin Hiswanto menyatakan, bantuan ini merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Pertamina yang diberikan kepada masyarakat yang berada di ring satu dan dua TBBM Kertapati.
"Kami memberdayakan masyarakat, salah satunya melalui budi daya jamur. Walaupun di sini belum banyak budi daya jamur, tapi hal ini sebenarnya di Indonesia sudah banyak dan itu bisnis yang menguntungkan," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, dicoba di sini dan salah satu yang dibutuhkan adalah serbuk gergaji. Di sini cukup banyak terdapat serbuk gergaji.
Kalau itu sudah ada, kemudian lahannya ada dan cuacanya juga memungkinkan, maka budi daya jamur tidak susah. Apalagi jamur ini bisa diproses dengan melibatkan ibu-ibu untuk membuat seperti kerupuk dan lainnya.
"Harapan kami nantinya mereka diajarkan memulai di sini setelah pintar silakan bangun masing-masing, jadi mandiri," ujar Erwin Hiswanto.
Ia menyampaikan, mungkin dalam jangka waktu tidak terlalu lama itu akan banyak di sini menjadi sentra-sentra jamur sehingga ekonomi masyarakat bisa meningkat.
Pada dasarnya bisnis itu tidak sulit yang sulit itu adalah memasarkannya kalau sudah ketemu jalan untuk memasarkannya bisnis ini bisa lancar, katanya.
Sekarang ini mitra binaan jamur Pedado memiliki usaha jamur dari hulu ke hilir, mulai dari awal pembibitan, pembuatan bag log jamur, rumah jamur, serta pengolahan jamur menjadi makanan ringan seperti jamur crispy.
Tambah Penghasilan
Setelah setahun pendampingan oleh TBBM Kertapati, saat ini Jamur Pedado sudah menjual bag log jamur ke luar dan memiliki pembeli tetap, begitu juga untuk hasil rumah jamur yang sudah memiliki pembeli tetap.
Namun demikian, untuk pembibitan saat ini Jamur Pedado belum sepenuhnya melakukan pembibitan secara mandiri, masih ada beberapa penggunaan bibit dari luar.
"Sekarang ini kami sudah dapat menjual jamur ke pasar dan sebagian lagi kami olah menjadi jamur crispy, " kata salah seorang pengurus jamur Pedado, Hendra.
Ia menuturkan, jamur crispy diolah langsung oleh ibu-ibu masyarakat Pedado dan seluruh hasil dari usaha ini dapat dinikmati oleh keluarga yang berkontribusi aktif dalam kelompok Jamur Pedado.
Sekarang ini, jamur Pedado memiliki tiga produk utama yaitu bag log jamur yang dihargai Rp3.500/buah kemudian jamur Rp20 ribu/kilogram dan jamur crispy seharga Rp15.000/bungkus.
Sebelum adanya budidaya jamur, masyarakat tidak memiliki penghasilan tetap dengan pekerjaan seperti buruh bangunan dan petani musiman.
Dengan adanya usaha Jamur Pedado yang setidaknya dalam satu hari bisa menghasilkan panen minimal sebanyak 10 kilogram, masyarakat bisa mendapatkan penghasilan yang lebih pasti, ujarnya.
Salah seorang warga, Ana menyatakan, kalau sekarang ini dirinya ada pekerjaan tambahan yaitu membuat jamur crispy bersama dengan ibu-ibu lainnya di daerah tersebut.
"Saya buka warung manisan di rumah dan dengan adanya kelompok ibu-ibu untuk membuat jamur crispy ini jadi ada pekerjaan sampingan," tuturnya sambil mengoreng jamur crispy.
Ia menjelaskan, untuk membuat jamur crispy tersebut dalam seminggu itu ada tiga hari dan ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok sebanyak 12 orang.
Jamur crispy yang dibuat itu paling sedikit 10 kilogram dalam satu kali pembuatan dan terkadang juga sampai 15 kilogram, jadi tidak tentu jumlahnya tergantung dengan jamur yang dipanen.
Begitu jamur dipanen langsung diolah untuk dibuat jamur crispy sehingga rasanya gurih dan enak. Jamur crispy yang dibuat itu juga ada yang rasanya original, keju dan pedas.
"Kami para ibu-ibu bagian yang mengolah jamur menjadi makanan ringan jamur crispy, sedangkan yang lainnya tugas bapak-bapak," jelasnya.
Ia meyatakan, untuk membuat jamur crispy itu bahan-bahan yang digunakan, jamur, kemudian tepung beras, tepung terigu, bawang merah dan putih, lada, ketumbar dan minyak goreng, jelasnya.
Ia menyampaikan, kalau warga di daerah itu ada yang pekerjaannya sebagai petani karet, petani padi dan buruh.
Dengan adanya kelompok jamur pedado ini, jadi ada pekerjaan tambahan yang pendapatannya lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Saya berharap, kegiatan ini terus berlanjut sehingga bisa menambah penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup," ujar ibu yang memiliki empat orang anak ini.
Sementara Erwin Hiswanto menambahkan, kelompok jamur Pedado dengan segala varian produk dan inovasinya saat ini menandakan keberhasilannya dalam mengelola program kemitraan yang Pertamina berikan, hal ini harus terus dipertahankan bahkan digenjot terus agar bisa tetap bersaing dan mengembangkan potensi pasarnya.
Ia berharap, agar kelompok ini tetap terus berinovasi untuk terus berkembang.
"Potensi budidaya jamur di Pedado memang sangat baik sehingga saya rasa masih banyak kemungkinan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan potensi pasarnya.
Potensi pasarnya bisa dalam berbagai bentuk, mungkin saja tempat ini bisa diresmikan sebagai wisata jamur di kota Palembang sehingga potensi ekonomi bagi masyarakatnya bisa berasal dari beberapa usaha, katanya.
(T.KR-SUS/T007)
"Gurih"-nya jamur pedado Palembang tingkatkan kesejahteran masyarakat
....Saya berharap, kegiatan ini terus berlanjut sehingga bisa menambah penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup....