Budaya kampung menjadi andalan desa wisata

id kampung, desa wisata,Budaya kampung,Percandian Muarojambi,berita palembang,berita sumsel

Budaya kampung menjadi andalan desa wisata

Arsip- Perlombaan Anak HUT RI di Kampung Kapitan . (Antarasumsel.com/Feny Selly/Ag/17)

Jambi (Antaranews Sumsel) - Mengenal dan mempelajari budaya kampung menjadi andalan desa wisata di sekitar komplek Percandian Muarojambi Kabupaten Muarojambi Provinsi  Jambi, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke desa itu.

"Mengenal budaya dan berbaur dengan kehidupan masyarakat sehari-hari di desa wisata masuk dalam paket yang kami tawarkan, dan sekarang sudah dikunjungi wisatawan khususnya mancanegara," kata Ketua Lembaga Desa Wisata Muarojambi Wawan Kurniawan dihubungi dari Jambi, Senin.

Selain berkeliling mengenal peninggalan sejarah yang terdapat di komplek Percandian Muarojambi itu, pihaknya juga menawarkan paket berkunjung ke desa wisata dan  bermalam di penginapan (home stay) sekaligus mengenal kehidupan masyarakat lokal.

Di desa wisata Muarojambi saat ini kata Wawan, telah memiliki 10 penginapan di rumah penduduk dan telah memenuhi standar kelengkapan fasilitas yang nyaman bagi wisatawan.

Di samping berkeliling di Candi Muarojambi, wisatawan juga bisa ikut memasak kuliner di dapur dan bisa belajar menganyam tikar serta menyaksikan berbagai atraksi budaya yang ditampilkan masyarakat lokal.

"Saat musim buah duku dan durian, wisatawan juga bisa asik bermalam di pondok sambil menunggu durian dan duku. Selain itu wisatawan ikut menyadap karet yang telah menjadi aktivitas sehari-hari masyarakat setempat," katanya menjelaskan.

Desa wisata Muarojambi sejak diresmikan pada 2017 itu, saat ini setiap bulannya dikunjungi wisatawan mancanegara yang umumnya mereka datang berkelompok.

Desa wisata Muarojambi ini berada di kawasan sekitar cagar budaya komplek percandian Muarojambi, Komplek percandian itu merupakan situs purbakala kompleks percandian agama Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara.

Untuk menuju ke komplek percandian itu bisa ditempuh selama 40 menit menggunakan jalan darat yang berjarak 35 kilo meter dari Bandara Sultan Thaha Jambi.

Selain itu di komplek percandian Muarojambi memiliki 82 reruntuhan (menapo) bangunan kuno.

Saat ini sudah ada delapan bangunan candi yang telah dilakukan ekskapasi atau pemugaran dan pelestarian secara intensif oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.
(T.KR-DDS/S. Abdullah)