BRI genjot inklusi keuangan melalui teras digital
....Melalui layanan teras digital ini, BRI berharap dapat meraup 60 ribu nasabah,kata Sis Apik
Palembang (ANTARA Sumsel) - BRI menggenjot inklusi keuangan melalui layanan teras digital yang akan disebar di 600 pasar seluruh Indonesia hingga wilayah perbatasan dengan negara tetangga.
Direktur Konsumer PT BRI Tbk Sis Apik Wijayanto di Palembang, Sabtu mengatakan sejauh ini teras digital sudah dikembangkan di 63 pasar namun dalam waktu dekat secara bertahap akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia hingga ke daerah perbatasan.
"Melalui layanan teras digital ini, BRI berharap dapat meraup 60 ribu nasabah," kata Sis Apik pada acara Bazar Inklusif Keuangan di kota itu.
Ia mengatakan untuk mencapai target itu bukan perkara mudah karena tingkat literasi masyarakat terhadap produk jasa keuangan terbilang masih rendah.
Oleh karena itu, melalui layanan teras digital ini diharapkan dapat mendekatkan para pelaku pasar tradisional dengan berbasis digital.
Para pedagang pasar dapat memanfaatkan layanan teras digital untuk memasukkan data harga dan stok barang yang dimiliki, bahkan dapat pula memantau harga di daerah lain.
"Misal, pedagang jeruk di Palembang dapat juga memantau harga jeruk di Medan sebagai acuan," kata dia.
Layanan teras digital ini merupakan pengembangan layanan teras BRI yang sudah diberdayakan sejak beberapa tahun terakhir.
Seiring dengan perkembangan teknologi, layanan teras ini bukan hanya berperan layaknya unit kantor cabang tapi juga untuk transaksi berkaitan dengan inklusi keuangan, seperti asuransi, dana pensiun, pasar modal, dan lainnya.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan Boedi Armanto yang juga hadir pada acara tersebut mengatakan OJK mendorong kalangan perbankan untuk kreatif dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan.
"Sejauh ini perbankan sudah terbilang aktif dalam meningkatkan literasi masyarakat mengenai industri jasa keuangan, contohnya melalui jasa agen laku pandai. Namun, tetap harus ditingkatkan terutama untuk pengenalan produk mengingatkan saat ini sebanyak 60 persen masih mengenal perbankan, sementara masih ada yang lain seperti asuransi, dana pensiun dan pasar modal," kata dia.
BRI menghadirkan acara bazaar inklusi keuangan di Palembang dengan melibatkan para pelaku UMKM upaya untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di seluruh Nusantara. Sebelumnya telah diselenggarakan di Wonosari (15/10) dan Jayapura (22/10).
Direktur Konsumer PT BRI Tbk Sis Apik Wijayanto di Palembang, Sabtu mengatakan sejauh ini teras digital sudah dikembangkan di 63 pasar namun dalam waktu dekat secara bertahap akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia hingga ke daerah perbatasan.
"Melalui layanan teras digital ini, BRI berharap dapat meraup 60 ribu nasabah," kata Sis Apik pada acara Bazar Inklusif Keuangan di kota itu.
Ia mengatakan untuk mencapai target itu bukan perkara mudah karena tingkat literasi masyarakat terhadap produk jasa keuangan terbilang masih rendah.
Oleh karena itu, melalui layanan teras digital ini diharapkan dapat mendekatkan para pelaku pasar tradisional dengan berbasis digital.
Para pedagang pasar dapat memanfaatkan layanan teras digital untuk memasukkan data harga dan stok barang yang dimiliki, bahkan dapat pula memantau harga di daerah lain.
"Misal, pedagang jeruk di Palembang dapat juga memantau harga jeruk di Medan sebagai acuan," kata dia.
Layanan teras digital ini merupakan pengembangan layanan teras BRI yang sudah diberdayakan sejak beberapa tahun terakhir.
Seiring dengan perkembangan teknologi, layanan teras ini bukan hanya berperan layaknya unit kantor cabang tapi juga untuk transaksi berkaitan dengan inklusi keuangan, seperti asuransi, dana pensiun, pasar modal, dan lainnya.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan Boedi Armanto yang juga hadir pada acara tersebut mengatakan OJK mendorong kalangan perbankan untuk kreatif dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan.
"Sejauh ini perbankan sudah terbilang aktif dalam meningkatkan literasi masyarakat mengenai industri jasa keuangan, contohnya melalui jasa agen laku pandai. Namun, tetap harus ditingkatkan terutama untuk pengenalan produk mengingatkan saat ini sebanyak 60 persen masih mengenal perbankan, sementara masih ada yang lain seperti asuransi, dana pensiun dan pasar modal," kata dia.
BRI menghadirkan acara bazaar inklusi keuangan di Palembang dengan melibatkan para pelaku UMKM upaya untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di seluruh Nusantara. Sebelumnya telah diselenggarakan di Wonosari (15/10) dan Jayapura (22/10).