Adhyaksa Dault : madu Indoensia mampu bersaing

Depok (ANTARA Sumsel) - Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault, mengatakan madu Pramuka Indonesia mampu bersaing dengan madu yang ada di pasaran internasional karena memiliki kualitas yang baik.
       
"Kualitas madu pramuka setara dengan madu-madu internasional. Madu pramuka yang hitam yang setara kualitas dengan madu asider, madu berasal dari Yaman," kata Adhyaksa usai meresmikan pelatihan Madu Pramuka, di Bumi Perkemahan Cibubur, Kota Depok, Selasa.
       
Ia mengatakan madu pramuka buatan dalam negeri ini mampu bersaing di pasar internasional, namun jumlah produksinya yang masih jauh dari kebutuhan.
       
"Wilayah kita sangat luas tinggal SDM saja yang harus ditingkatkan, sehingga produksi madu bisa meningkat," kata Adhyaksa.
       
Adhyaksa meminta pemerintahan ke depan dapat lebih memperhatikan produk asli Indonesia ini dan dirinya akan berkomunikasi dengan pemerintah yang baru.
       
"Sekarang kan lagi masa transisi, nantilah kalau pemerintahan baru terbentuk dan menteri pertaniannya sudah kita ketahui," katanya.
       
Saat ini madu kita kalah bersaing dari Australia, Argentina dan juga Thailand. "Wilayah Indonesia yang begitu luas tidak mungkin tidak mampu bersaing dengan negara-negara lain.
       
"Seharusnya dengan wilayah yang luas kita harus lebih unggul," katanya.
       
Sementara itu Direktur Utama Madu Pramuka, Wawan Darmawan mengatakan pihaknya mengadakan pelatihan budidaya lebah untuk seluruh Indonesia yang masih sangat minim produksinya.
       
"Indonesia bisa menjadi salah satu negara penghasil madu terbesar di dunia," kata Wawan.
       
Dia menjelaskan Indonesia memiliki potensi 2,5 juta ton madu. Angka tersebut adalah peluang yang luar biasa bagi pemasukan devisa negara.
       
"Saat ini budidaya lebah untuk produksi madu di Indonesia masih minim.Untuk itu kita perlu memperhatikan hal tersebut," katanya.
       
Wawan mengatakan banyak potensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil produksi madu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
       
"Sebetulnya kita masih kurang memanfaatkan lahan untuk memaksimalkan produksi madu," ujarnya.