Oleh karena itu, ketakutan Amorim itu tak berlebihan, apalagi pada 15 Desember ketika saat itu dia menjalani laga ketujuh bersama, Amorim akan berjumpa lagi dengan Guardiola di Stadion Etihad.
Ekspektasi tinggi
Tak pelak lagi ekspektasi Manchester United kepada dia semakin besar setelah menyaksikan Sporting CP memporak-porandakan Manchester City pada Rabu dini hari tadi itu.
Itu juga menjadi penegas untuk ampuhnya formula Amorim yang telah membawa Sporting berjaya dalam empat tahun terakhir.
Selama empat tahun itu dia berhasil mempersembahkan dua trofi liga utama Portugal, dua Piala Liga, dan sekali Piala Super Portugal.
Catatannya sungguh hebat, memenangkan 163 dari total 230 laga, atau memiliki prosentase kemenangan 70,87 persen.
Di Liga Premier, hanya Guardiola yang memiliki persentase kemenangan di atas 70 persen, tepatnya 74 persen. Sir Alex sendiri yang menduduki urutan kedua setelah Guardiola, "hanya" 65 persen.
Jadi wajar, jika kemenangan Sporting atas City menaikkan secara drastis ekspektasi kepada Amorim, apalagi dia dia terkenal ampuh dalam merancang strategi bermain dan piawai membina pemain, termasuk pemain muda.
Amorim ampuh membentuk Sporting sebagai tim yang bisa memperlambat dan mempercepat permainan, tergantung situasi, persis seperti terlihat dalam laga melawan City dini hari tadi itu.
Keluwesan Sporting dalam transisi adalah bukti kelenturan visi dan strategi Amorim.
Dia bisa membuat timnya menunggu sabar untuk menyerang, tapi juga bisa berbalik agresif menekan.
Kemampuan Sporting dalam memvariasikan serangan semakin besar setelah Amorim merekrut Viktor Gyokeres pada 2023 yang membuat Sporting semakin malu kala melancarkan serangan balik dan efektif kala memainkan bola-bola panjang.
Dia pantang membuat timnya bermain monoton, termasuk dalam bagaimana mengubah tim serangnya menjadi predator di depan gawang lawan. Dengan itu, timnya tidak mudah dibaca lawan dan sekaligus meningkatkan ketajaman serangan timnya.
Ironisnya di departemen itu Manchester United memiliki masalah besar.
Mereka amburadul dalam menyerang yang kerap mengandalkan spekulasi dari umpan-umpan jauh termasuk dari kiper Andre Onana, bukan dari hasil rancangan yang rapi nan tertata.
United juga lemah dalam mereorganisasi diri ketika lawan menggagalkan serangan dan berbalik menyerang.
Semangat kolektif
Di sini, United sering berantakan dalam transisi dari menyerang ke bertahan. Pemain-pemain mereka acap terlambat memagari lini pertahanan.
Tapi di sektor itu pula Amorim diharapkan menawarkan pendekatan lain yang menajamkan serangan Setan Merah dan sekaligus sigap menangkal serangan balasan lawan, seperti terlihat dalam laga melawan Manchester City dini hari tadi itu.
Amorim diharapkan bisa memoles lagi kemampuan umpan jauh nan akurat dari Onana, dribling luar biasa Alejandro Garnacho, kecepatan Rasmus Hojlund dan kepiawaian Bruno Fernandes dalam mencari ruang menyerang lawan.
Tapi bukan hanya itu aset yang dimiliki Amorim, karena dia juga punya faktor yang tak kalah penting, berupa kemampuan dalam membentuk tim yang kompak.
Dalam kaitan itu, mengutip analisis The Athletic, Amorim dikenal karena kemampuan berkomunikasi, taktik dan fleksibilitasnya yang tinggi, yang dengan bekal-bekal ini Sporting menjadi memiliki semangat kolektif tinggi yang merasa semua pemain dibutuhkan dan dianggap vital.
Pendekatan Amorim itu berakar pada keyakinan bahwa skuad sepak bola harus berfungsi lebih dari sekadar kumpulan pemain, melainkan mesti bernapas sebagai satu kesatuan.
Dia memperlakukan pemain sebagai manusia, dan setelah itu memperlakukannya sebagai atlet.
Di Sporting, gaya kepemimpinan seperti itu menumbuhkan rasa persahabatan yang melampaui ruang ganti yang bahkan meluas sampai kehidupan pribadi pemain-pemainnya.
Orang-orang hebat seperti Jose Mourinho dan Pep Guardiola pun angkat topi kepada cara pelatih berusia 39 tahun itu dalam mengelola tim dan menawarkan pendekatan bermain kepada timnya.
Reputasi bagus itu bahkan dikenal oleh orang-orang Manchester United sendiri jauh sebelum Amorim menyandang status pelatih Setan Merah.
Pada April 2023, pemain Manchester United Bruno Fernandes, yang juga dari Portugal, meyakini dengan semua keahlian yang dimilikinya, Amorim bisa berhasil di liga-liga di luar Portugal, termasuk Liga Inggris.
Akankah Amorim orang yang selama ini dicari United untuk memimpin kebangkitan klub ini, atau cuma memperpanjang daftar pelatih yang awalnya disanjung tapi kemudian gagal memenuhi ekspektasi?
Pertandingan pertamanya bersama Setan Merah kala bertandang ke Ipswich Town bakal menjadi petunjuk awal untuk jawaban dari pertanyaan itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mungkin memang Ruben Amorim yang dibutuhkan Manchester United
Berita Terkait
MU ditahan imbang Chelsea 1-1
Senin, 4 November 2024 17:47 Wib
Salah unggah pesan misterius terkait masa depannya di Liverpool
Senin, 4 November 2024 16:15 Wib
Karyawan BBC menuduh perusahaannya menyiarkan peliputan memihak Israel
Senin, 4 November 2024 15:55 Wib
Nistelrooy: Stok gelandang MU tipis
Senin, 4 November 2024 12:41 Wib
Klasemen Liga Inggris: Liverpool naik puncak, Forest tembus tiga besar
Senin, 4 November 2024 11:36 Wib
Arne Slot ukir rekor saat Liverpool tumbangkan Brighton
Minggu, 3 November 2024 18:25 Wib
Erik Ten Hag nilai timnya bermain apik lawan West Ham
Senin, 28 Oktober 2024 13:12 Wib
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: City kudeta Liverpool
Senin, 28 Oktober 2024 10:02 Wib