Namun, besaran itu belum pasti lantaran pihak investor masih terus melakukan kajian untuk hilirisasi ke produk lainnya seperti santan, air kelapa kemasan, hingga pabrik arang dari sabut dan tempurung kelapa.
“Jumlah investasi masih belum fix karena mereka masih melakukan kajian lagi. Tapi untuk saat ini akan fokus ke satu item pabrik CCO terlebih dahulu,” jelasnya.
Selain itu , ia mengatakan akselerasi proyek ini masih menemui hambatan dan tantangan di lapangan salah satunya jalan menuju lokasi pabrik yang masih sulit dilalui. Oleh karena itu, pemerintah provinsi dan juga pemerintah daerah diharapkan memberikan atensi dan bantuan agar akses ke lokasi dapat diperbaiki.
“Kemarin itu pihak pemerintah provinsi sudah menyetujui untuk akses jalan dibantu sekitar 4,5 kilometer dari ujung jalan,” kata Rahmat.