Muara Enim berhasil turunkan angka kemiskinan jadi satu digit
Muara Enim, Sumsel (ANTARA) - Setelah melakukan berbagai upaya intervensi penanggulangan kemiskinan, akhirnya Pemerintah Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan berhasil menurunkan angka kemiskinan penduduk menjadi hanya satu digit.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan Muara Enim tahun 2023 sebesar 10,93 persen menjadi 9,79 persen pada 2024 atau berada di bawah rata-rata Provinsi Sumsel sebesar 10,97 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, Mohammad Wahyu Yulianto dalam Rilis Angka Kemiskinan Kabupaten Muara Enim Tahun 2024 di Balai Agung Serasan Sekundang, Selasa (16/07).
Menurut Wahyu Pemkab Muara Enim menjadi salah satu pemerintah daerah dengan kinerja terbaik di Sumsel dengan fokus pada penurunan angka kemiskinan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penjabat Bupati Muara Enim Dr H Ahmad Rizali menyampaikan rasa syukurnya namun juga menegaskan bahwa hasil tersebut tetap harus dimaksimalkan sehingga perlu upaya lebih ekstra lagi.
Kepala BPS Provinsi Sumsel menjelaskan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Muara Enim berada di peringkat ke-5 terendah dari 17 kabupaten/kota di Sumsel. Hal ini-pun berbanding lurus dengan angka kemiskinan ektrem Kabupaten Muara Enim yang nyaris 0 persen atau hanya 0,63 persen.
Menurutnya Pemkab Muara Enim dinilai tidak hanya berhasil menurunkan dari sisi makronya saja, namun juga secara mikro melalui pendekatan yang lebih menyeluruh sehingga dalam tiga tahun terakhir berhasil menurunkan angka kemiskinan 15,22 persen.
Hal itu mengindikasikan program dan kebijakan yang telah dilakukan sudah berada di jalur yang benar.
Sementara itu Pj Bupati H Ahmad Rizali menjelaskan bahwa jajarannya mengupayakan 4 pendekatan yaitu menjaga stabilitas harga komoditas pangan, menurunkan beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan dan meminimalisasi wilayah berisiko kemiskinan.
Pj Bupati-pun menegaskan bahwa pencapaian ini harus semakin ditingkatkan melalui inovasi yang disinergikan dengan upaya pengendalian inflasi dan pengentasan kasus balita stunting.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan Muara Enim tahun 2023 sebesar 10,93 persen menjadi 9,79 persen pada 2024 atau berada di bawah rata-rata Provinsi Sumsel sebesar 10,97 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, Mohammad Wahyu Yulianto dalam Rilis Angka Kemiskinan Kabupaten Muara Enim Tahun 2024 di Balai Agung Serasan Sekundang, Selasa (16/07).
Menurut Wahyu Pemkab Muara Enim menjadi salah satu pemerintah daerah dengan kinerja terbaik di Sumsel dengan fokus pada penurunan angka kemiskinan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penjabat Bupati Muara Enim Dr H Ahmad Rizali menyampaikan rasa syukurnya namun juga menegaskan bahwa hasil tersebut tetap harus dimaksimalkan sehingga perlu upaya lebih ekstra lagi.
Kepala BPS Provinsi Sumsel menjelaskan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Muara Enim berada di peringkat ke-5 terendah dari 17 kabupaten/kota di Sumsel. Hal ini-pun berbanding lurus dengan angka kemiskinan ektrem Kabupaten Muara Enim yang nyaris 0 persen atau hanya 0,63 persen.
Menurutnya Pemkab Muara Enim dinilai tidak hanya berhasil menurunkan dari sisi makronya saja, namun juga secara mikro melalui pendekatan yang lebih menyeluruh sehingga dalam tiga tahun terakhir berhasil menurunkan angka kemiskinan 15,22 persen.
Hal itu mengindikasikan program dan kebijakan yang telah dilakukan sudah berada di jalur yang benar.
Sementara itu Pj Bupati H Ahmad Rizali menjelaskan bahwa jajarannya mengupayakan 4 pendekatan yaitu menjaga stabilitas harga komoditas pangan, menurunkan beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan dan meminimalisasi wilayah berisiko kemiskinan.
Pj Bupati-pun menegaskan bahwa pencapaian ini harus semakin ditingkatkan melalui inovasi yang disinergikan dengan upaya pengendalian inflasi dan pengentasan kasus balita stunting.