Palembang (ANTARA) - Kilang Pertamina Plaju melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) mengembangkan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Dusun Rantau Dedap, Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
"Tim Pertamina berhasil mengembangkan PLTMH dengan kapasitas 12.000 watt, pembangkit listrik tersebut pada Desember 2024 resmi dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat setempat," kata Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indahsari, di Palembang, Ahad.
Dia menjelaskan, PLTMH 12.000 watt itu dapat menerangi 44 rumah warga di desa energi berdikari (DEB) Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim.
Selain disalurkan ke rumah warga di perkampungan Sumber Rezeki yang berada di atas perbukitan, energi listrik PLTMH tersebut disalurkan ke lima fasilitas umum seperti masjid, dua musala, sekolah dasar, dan puskesmas pembantu (pustu) setempat, katanya.
Dia menjelaskan, DEB merupakan program TJSL Pertamina di pedesaan yang bertujuan mendukung ketahanan energi dengan energi baru terbarukan (EBT), serta mendorong akses peningkatan kualitas hidup yang lebih baik, dalam segi ekonomi maupun pendidikan.
Selain mendukung swasembada energi, Program DEB juga berperan penting dalam mengurangi emisi sejalan dengan target pemerintah mencapai 'net zero emission (NZE)' pada tahun 2060.
Berdasarkan data, setiap tahunnya, Program DEB Pertamina berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.127 ton Co2eq.
Hadirnya Pertamina dalam program DEB di Sumatera Selatan, diinisiasi oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju, yang mengawali instalasi turbin PLTMH berkapasitas 10 kW di Dusun Saruan, Desa Merbau, Kecamatan Banding Agung, Kabupaten OKU Selatan 2017 , yang menerangi 33 rumah warga.
Menurut Rachmi, keberhasilan program elektrifikasi menggunakan EBT itu kemudian kini diperluas ke daerah wilayah Sumsel lainnya dengan menjangkau Dusun Rantau Dedap di Kabupaten Muara Enim.
Setelah dilakukan riset, tim Kilang Pertamina Plaju memetakan kebutuhan perbaikan sistem turbin mikrohidro yang dipasang Markun dan warga secara mandiri.
Melalui Program DEB yang telah berjalan sejak tiga tahun terakhir itu, Pertamina terus menambah kapasitas serta memperbaiki sistem kelistrikan turbin mikrohidro di Rantau Dedap secara bertahap.
Setidaknya, 53 keluarga di Rantau Dedap telah menjadi penerima manfaat PLTMH yang dioperasikan secara aman, dengan pembangunan power house, penggantian kabel dan perbaikan sistem transmisi yang lebih aman.
Tiga titik turbin yang dijadikan pembangkit secara berurutan memiliki daya 10 kW, 5 kW dan 3 kW, atau jika ditotal mencapai 18 kW, kata Rachmi.
Hingga pada akhirnya Pertamina (Persero) turut melirik potensi EBT di Dusun Rantau Dedap, dan kini satu turbin PLTMH telah resmi beroperasi.
Aliran air didesain mengaliri turbin dari ketinggian 10 meter dari atas tebing, sehingga dikonversi turbin dan generator menjadi listrik berkapasitas 12 kW, dan dialirkan ke rumah warga.
Pembangunan turbin baru itu diharapkan dapat mendukung misi Pertamina untuk menghadirkan dan memperluas jangkauan energi bersih di masyarakat, serta dapat dioperasikan dengan aman.
Turbin yang digerakkan aliran air dari Danau Deduhuk itu menjadi PLTMH dengan kapasitas terbesar dalam portfolio Desa Energi Berdikari (DEB) yang menjadi salah satu program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Pertamina.
“Mimpi kita adalah menerangi harapan masyarakat, agar dengan EBT berupa PLTMH ini, masyarakat bisa mengakses dunia yang lebih luas, dan mampu menggerakkan roda perekonomian di desa,” ujar Rachmi.