Pekanbaru (ANTARA) - Sedikitnya dua unit jembatan masing-masing satu unit di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kuantan Singingi ambruk akibat banjir melanda daerah itu beberapa hari terakhir.
"Banjir muncul akibat hujan deras yang terus mengguyur sejumlah wilayah di Provinsi Riau dan telah merendam ribuan rumah warga, sejumlah fasilitas umum rusak termasuk jembatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edi Afrizal, dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.
Edi mengatakan jembatan yang ambruk tersebut ditemukan di Desa Tanjung Pasir di Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, sedangkan petugas BPBD Indragiri Hilir sudah melakukan patroli untuk memantau sekitar wilayah banjir.
Berdasarkan informasi warga kata Edy terjadi kenaikan debit air mencapai 15 centimeter lebih dari hari sebelumnya sehingga akses jalan warga antarsatu desa dengan desa lain dalam satu kecamatan yang dihubungi jembatan tersebut terputus."Selain di Kabupaten Indragiri Hilir, kami juga menemukan jembatan ambruk akibat debit air Sungai Batang Kuantan dan Sungai Betung di Desa Pebaun Hilir-Desa Logas Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi Tinggi," katanya.
Dampaknya katanya lagi jembatan penghubung antardesa itu memutus akses jalan sehingga telah mengisolasi sebanyak 76 kepala keluarga.
Saat ini Satgas BPBD Kuantan Singingi dan Indragiri Hilir bersama TNI, Polri dan masyarakat setempat melakukan pemantauan dan pengecekan serta pengambilan data. Sementara itu kedua jembatan yang ambruk tersebut masih belum bisa dilalui karena belum diperbaiki.
Berdasarkan data BPBD Provinsi Riau bencana banjir yang terjadi di Provinsi Riau terus meluas di sembilan dari 12 kabupaten dan kota di Riau berstatus siaga banjir. Pemerintah Kabupaten Kampar menetapkan daerah mereka masuk pada level tanggap darurat banjir.
"Bencana banjir di Riau tercatat sudah menelan korban jiwa, dua warga Riau meninggal dunia akibat banjir asal Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hilir. Bencana banjir yang terus meluas juga menyebabkan ribuan unit rumah dan fasilitas umum seperti jalan, masjid dan sekolah ikut terendam banjir," katanya.
BPBD Provinsi Riau mencatat sebanyak 40 titik banjir di Riau hingga telah menyebabkan 4.686 kepala keluarga dan 18.744 jiwa yang terdampak banjir.