Jakarta (ANTARA) - Di tengah kerumunan, seorang wanita berambut panjang dengan topi berwarna merah menyeka air mata harunya yang tak terbendung lagi. Teman-teman di sampingnya memberikan ucapan selamat dan turut berselebrasi merayakan kemenangan pegolf India Gaganjeet Bhullar dalan turnamen golf BNI Indonesian Masters 2023.
Sosok wanita yang terisak haru itu adalah Ratna, seorang caddy dengan pengalaman 12 tahun yang menemani Bhullar selama pertandingan. Kerja kerasnya bersama pegolf berusia 35 tahun itu membuahkan hasil yang manis: sebuah kemenangan.
Ratna memang tak mendapat piala, tapi perannya begitu penting dalam mengantarkan Gaganjeet Bhullar menjadi yang terbaik di turnanen golf yang berlangsung di Royale Jakarta Golf Club, 16-19 November itu.
Tak heran jika Gaganjeet Bhullar menyebut peran caddy sebagai salah satu kunci kesuksesan dia menjadi juara, mengalahkan pegolf-pegolf dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Thailand, dan Indonesia.
Dalam seremonial kemenangan, Bhullar mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah membantunya selama pertandingan, termasuk sang caddy.
“Saya ingin berterima kasih kepada seluruh anggota timku: psikolog, pelatihku, dan caddy. Terima kasih banyak!” seru Bhullar seraya mengangkat piala Indonesian Masters.
Di lapangan Golf yang terletak di wilayah Timur Jakarta itu, turnamen golf BNI Indonesian Masters berlangsung. Turnamen ini cukup bergengsi karena tergabung dalam Kalender Asian Tour. Para pegolf tentu menjadi sorotan utama dalam turnamen tersebut dan juga turnamen-turnamen golf lainnya. Namun, pada hari pertandingan yang berlangsung selama empat hari itu, tak hanya pegolf yang sibuk; semua kru sibuk dalam tugasnya masing-masing dan salah satu yang paling sibuk adalah para caddy yang mendampingi para pegolf.
Seorang caddy, pria maupun wanita, berjalan di belakang para atlet dengan rompi berwarna hitam bertuliskan nama pegolf yang mereka dampingi sambil membawa tas berbentuk tabung yang berisi stik golf serta lap yang digunakan untuk membersihkan stik yang telah dipakai oleh pemain.
Kehadiran mereka selalu berada di satu langkah di belakang pegolf. Sebelum pegolf memukul bola putih, caddy akan memeriksa stik yang akan digunakan, mengambil bendera dari lubang, dan memastikan pegolf telah siap dengan taktik masing-masing.
Motivasi kecil seperti tepukan di punggung ataupun tos diberikan oleh caddy sebagai bentuk dukungan dan harapan kepada pegolf yang mereka dampingi.
Dari luar, tugas seorang caddy tampak mudah, tetapi sebenarnya sulit. Mereka harus memastikan pegolf ada dalam kondisi terbaik mereka. Hubungan yang personal juga dibutuhkan sebagai bentuk kepercayaan masing-masing pihak.
Di dalam beberapa film maupun serial, golf digambarkan sebagai alat untuk membangun koneksi orang-orang kaya dengan pihak yang berkepentingan, bukan sebagai olahraga. Stik yang dimainkan pun digambarkan hanya sekadar mengayun untuk memukul bola.
Di tanah air, keberadaan caddy pernah masuk dalam pembahasan masyarakat umum "bernada miring" terkait kasus pembunuhan yang menyeret nama besar Antasari Azhar, sosok Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketika itu.Jika menarik ke belakang, pada tahun 2016, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar divonis 18 tahun penjara atas terbunuhnya Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen yang ditembak seusai bermain golf di Padang Golf Modernland, Tangerang.
Bumbu-bumbu cerita dengan bingkai kisah cinta caddy bernama Rani pun ikut mewarnai berita-berita tentang kasus pembunuhan tersebut.
Bagian dari kesuksesan tim
Sama halnya dengan Jowi, pegolf asal India Gaganjeet Bhullar yang menjadi pemenang BNI Indonesia Masters tahun ini pun menyebut peran vital seorang caddy dalam setiap turnamen yang dia ikuti.
Bhullar mengungkapkan bahwa menemukan caddy yang baik adalah masalah baginya sejak caddy reguler asal Amerika Serikat yang bekerja bersamanya selama delapan tahun, memutuskan untuk kembali ke negaranya.
Ia sempat menjadikan temannya sebagai caddy, tetapi mereka tak bisa untuk kembali mendampinginya dalam pertandingan selanjutnya secara penuh waktu. Walhasil Bhullar pun memilih menggunakan caddy lokal, termasuk dalam Indonesian Masters tahun ini.
Selama turnamen berlangsung, kesetiaan Ratna dalam mendampingi Bhullar terasa sangat kuat. Dengan pengalaman 12 tahun, Ratna memberikan kontribusi besar mulai dari menyiapkan peralatan, mengambilkan bola, hingga mengukur lapangan.
Bahkan, pada detik-detik terakhir pertandingan, kebahagiaan terpancar dari wajah Ratna. Air mata kebanggaan pun tak bisa terbendung lagi.
"Ya, terharu sekali karena bisa membawa pemain juara, bangga banget. Dia sangat serius ketika bermain. Dan di lubang terakhir memang merasa terharu, bahagia, senang," kata Ratna.