Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 51 juta lebih penduduk Indonesia telah menerima suntikan vaksin booster atau dosis penguat hingga Kamis pukul 12.00 WIB.
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Senin, mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 195.674 orang, sehingga total mencapai 51.112.102 orang.
Secara persentase laju suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 24,5 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 berjumlah 208 juta jiwa lebih.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 50.940 orang menjadi total 169.168.497 orang atau setara 81,2 persen.
Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 24.294 orang, sehingga jumlah keseluruhan dosis pertama mencapai 201.589.600 orang atau setara 96,8 persen.
Baca juga: Menko Perekonomian: Pemerintah dorong vaksinasi dosis tiga jadi syarat acara keramaian
Dilansir dari laporan Kementerian Kesehatan RI, laju suntikan harian di Indonesia menurun secara signifikan pada Mei hingga Juni 2022.
Jumlah suntikan vaksin COVID-19 di Indonesia pernah menembus hingga 1 juta dosis per hari pada Februari 2022, lalu menurun 967.305 pada Maret 2022, 802.224 pada April 2022, 234.420 pada Mei 2022, dan 208.838 pada Juni 2022.
Dengan laju suntikan saat ini maka dibutuhkan 489 hari untuk mencapai target yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sebesar 70 persen populasi.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril yang dikonfirmasi hari ini mengatakan cakupan vaksinasi dosis lengkap dan booster perlu dikejar, minimal tercapai 50 persen dari target populasi umum dan 70 persen di populasi rawan penularan COVID-19.
"Selain itu masyarakat juga diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan melalui disiplin protokol kesehatan, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," katanya.
Baca juga: Minat warga OKU divaksin penguat masih rendah
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022