Sumatera Selatan (ANTARA) - Aparat Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) siap mendukung program pengintegrasian transportasi angkutan umum yang dicanangkan pemerintah pusat di Kota Palembang untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel Kombes Pol. M Pratama Adhyasastra di Palembang, Sabtu mengatakan transportasi umum itu meliputi kereta layang ringan atau LRT, Bus Rapit Transit (BRT) Trans Musi Jaya yang diintegrasikan dengan mengoperasikan angkutan kota (angkot) modern bernama new oplet.
Pada program tersebut pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Kota Palembang dan Provinsi Sumsel menargetkan pengintegrasian transportasi umum yang ada di Palembang dengan new oplet itu mulai efektif pada Juli 2022.
”Kami sangat mendukung bila semua transportasi umum itu sudah saling terhubungkan, maka berpengaruh mengurangi kemacetan jalan raya karena masyarakat bisa tanpa menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian,” kata dia.
Baca juga: Menhub dorong Palembang optimalkan angkutan umum
Menurutnya, keputusan pemerintah untuk mengoperasikan angkot modern new oplet tersebut akan memudahkan masyarakat di semua wilayah di Palembang untuk menaiki LRT dan BRT.
Sebab sebagaimana difungsikan pemerintah, kata dia, angkot tersebut siap untuk menjangkau masyarakat di wilayah yang jauh dari stasiun LRT dan BRT, pada rute yang disiapkan yakni Talang Kelapa - Talang Buruk via Asrama Haji dan Asrama Haji - Sematang Borang via jalan Kol. Haji Burlian.
“Kami juga akan mengkoneksikan kamera pengawas dan GPS di semua mobil angkot modern itu ke sistem RTMC Polda Sumsel untuk menunjang keamanan dan keselamatan penumpang bila terjadi sesuatu hal bisa segera ditindaklanjuti petugas,” kata dia.
Sementara itu Direktur Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan Suharto mengatakan pihaknya menyiapkan sebanyak 29 unit mobil modern ke Kota Palembang. Masing-masing 11 unit angkot modern untuk melintasi rute Jalan Talang Kelapa -Talang Buruk via Asrama Haji (20,4 kilometer) dan sebanyak 18 unit lainnya rute Asrama Haji - Sematang Borang via Kol. Haji Burlian (40,2 kilometer).
Baca juga: Kemenhub segara ganti seluruh angkot konvensional di Palembang
“Setiap angkot pada rute tersebut tidak ada yang berhenti menunggu penumpang, karena semua sudah dijadwalkan secara pasti sehingga tidak ada pula penumpukan di ruas jalan,” kata dia, pengoperasian angkot modern dilakukan secara bertahap yang dalam waktu dekat ada penambahan unit kendaraan lagi karena masih ada 15 rute lain yang dipersiapkan di Palembang.
Ia menjelaskan, pada mobil angkot modern sudah difasilitasi sarana pendingin (AC), kamera pengawas, GPS dan alat pembayaran non-tunai (tap-cash) untuk menunjang keamanan dan kenyamanan penumpang.
“Tarif sampai Desember 2022 gratis, lalu tarif normalnya Rp3.000-Rp4.000 semuanya non-tunai (tap-cash),” imbuhnya.
Baca juga: Kemenhub jadikan Kota Palembang contoh transportasi massal terintegrasi
Dengan fasilitas yang sudah representatif dan ekonomis itu menjadi alasan mengapa mobil angkot modern tersebut disiapkan untuk menggantikan semua kendaraan angkot konvensional di Palembang.
Ia pun menyebutkan bukan hanya penumpang saja tapi operator angkot juga dapat kemudahan, sebab mereka diberi gaji di atas Upah Minimum Regional (UMR) Kota Palembang per bulan termasuk mendapatkan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan.
Saat ini sudah ada 62 orang operator yang dipekerjakan untuk mengoperasikan kendaraan angkot modern yang bekerja sama dengan pihak ketiga.
“Pemerintah mengharapkan dengan dioperasikannya angkot modern ini juga bisa mengurangi polusi udara di Palembang dan membuka lowongan pekerjaan baru,”
tandasnya.
Baca juga: YLK Sumsel minta angkutan umum feederLRT sesuai peruntukan
Baca juga: LRT Palembang terhubung dengan moda angkutan BRT dan opelet