Jakarta (ANTARA) - Indonesia melalui pertemuan luar biasa tingkat wakil tetap negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) menggalang dukungan untuk pembebasan dan kemerdekaan Palestina.
Atas permintaan Indonesia, pertemuan luar biasa OKI itu telah berhasil terselenggara di markas OKI di Jeddah pada Senin (25/4), demikian menurut keterangan dari Perwakilan Tetap RI untuk OKI yang diterima di Jakarta, Selasa.
Pertemuan OKI itu dilatarbelakangi oleh perkembangan yang kian mengkhawatirkan di Palestina, terutama di masjid Al-Aqsa, kata Perwakilan Tetap RI dalam pernyataan tertulisnya.
Pertemuan luar biasa tersebut dipimpin oleh Arab Saudi selaku Ketua Eksekutif Komite OKI dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal OKI, dan para wakil tetap negara anggota OKI.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha menekankan komitmen OKI untuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina hingga meraih kemerdekaannya.
Lebih lanjut Hissein Brahim Taha menyampaikan bahwa OKI telah mengirim surat ke sejumlah aktor internasional yang berisi penolakan dan pengecaman terhadap upaya penjajah Israel untuk menerapkan penyekatan atau pembatasan yang bersifat sementara maupun sebagian di kompleks masjid Al-Aqsa.
Dalam pertemuan itu, para anggota OKI sepakat untuk meminta agar komunitas internasional menekan dan menghentikan agresi Israel ke Palestina, khususnya di area suci Al-Aqsa.
Wakil Tetap Indonesia untuk OKI Duta Besar Eko Hartono menegaskan posisi pemerintah Indonesia yang mengecam serangan tentara Israel ke dalam kompleks Al-Aqsa, menembaki warga Palestina yang tengah beribadah, dan serangan ke jalur Gaza.
Pemerintah Indonesia juga mengecam upaya Israel melakukan penyekatan akses ke dalam komplek Al-Aqsa. Tindakan Israel tersebut diyakini hanya akan menyebabkan konfrontasi yang lebih luas dan menambah penderitaan rakyat Palestina.
Untuk itu, menurut Eko, Indonesia mengajak semua anggota lain OKI menggunakan berbagai jalur komunikasi untuk menghentikan agresi Israel dan memastikan status quo masjid Al-Aqsa.
Selain itu, pemerintah Indonesia mengajak semua anggota OKI memastikan bahwa isu Palestina terus menjadi perhatian dunia internasional dan mendorong penghidupan kembali proses perdamaian. Pemerintah Indonesia juga mendorong agar negara anggota OKI senantiasa memberikan dukungan dan mengirimkan bantuan bagi rakyat Palestina.
Sebagai langkah konkret, Indonesia kembali mengusulkan pelarangan impor produk-produk Israel ke pasar negara-negara anggota OKI.
Pada pertemuan luar biasa itu, negara-negara OKI mengecam tindakan agresi militer Israel. OKI juga sepakat untuk mendorong dimulainya kembali proses perdamaian menuju negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Selanjutnya, para anggota OKI sepakat untuk meminta aktor-aktor internasional, seperti Dewan Keamanan PBB, untuk segera mengambil langkah menekan dan menghentikan agresi Israel.
Sekjen OKI dan seluruh negara peserta yang hadir sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Indonesia atas gagasan penyelenggaraan pertemuan luar biasa OKI itu.
"Bagi Indonesia, dukungan terhadap Palestina merupakan amanat konstitusi yaitu menghapuskan penjajahan dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," kata Perwakilan Tetap RI untuk OKI dalam pernyataannya.