Pemkab OKI bantu modal 110 kantin pesantren
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan membantu modal usaha 110 unit kantin pesantren untuk mendorong kegiatan ekonomi di lingkungan pendidikan.
Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar di Kayuagung, Minggu, mengatakan, bantuan ini juga bertujuan untuk membantu usaha kantin di pesantren tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
“Kami ingin mendorong kemandirian ekonomi di lingkungan pesantren,” kata Iskandar.
Ia mengatakan melalui bantuan tambahan modal usaha ini pesantren diharapkan bukan hanya menjadi pusat pendidikan tapi menjadi institusi yang menginspirasi masyarakat untuk pengembangan ekonomi kerakyatan.
Bahkan, ia melanjutkan, pesantren diharapkan menjadi salah satu kekuatan ekonomi saat pandemi COVID-19.
"Ekonomi di lingkungan pesantren ini potensial untuk jadi benteng ketahanan ekonomi umat. Untuk itu pemerintah berkepentingan memperkuatnya,” kata dia.
Ia mengatakan sejauh ini Pemkab OKI menyasar tiga sektor yakni pertanian, perkebunan dan UMKM untuk memulihkan ekonomi dampak ekonomi akibat penyebaran COVID-19.
Untuk itu, Pemkab OKI menyiapkan dana dari refocussing senilai Rp345 miliar untuk tahap kedua dari sebelumnya Rp92 miliar.
Dana tersebut bersumber dari APBD Kabupaten OKI senilai Rp325 miliar, BTT Rp1,8 miliar dan dana desa senilai Rp58,10 miliar.
Namun demikian, kata dia, Kabupaten OKI juga membutuhkan dukungan kontribusi dari pemerintah pusat.
“Kami memerlukan anggaran proporsional dari pusat agar dapat terserap untuk melakukan aksi, seperti dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, memulihkan ekonomi,” kata dia.
Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Darus Salam K.H Fahrul Anam mengucapkan terima kasih atas bantuan langsung yang diberikan pemerintah tersebut.
"Terima kasih atas perhatian pemerintah daerah, kami yakin dengan dukungan ini mampu menjaga daya tahan ekonomi masyarakat selama pandemi,” kata dia.
Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar di Kayuagung, Minggu, mengatakan, bantuan ini juga bertujuan untuk membantu usaha kantin di pesantren tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
“Kami ingin mendorong kemandirian ekonomi di lingkungan pesantren,” kata Iskandar.
Ia mengatakan melalui bantuan tambahan modal usaha ini pesantren diharapkan bukan hanya menjadi pusat pendidikan tapi menjadi institusi yang menginspirasi masyarakat untuk pengembangan ekonomi kerakyatan.
Bahkan, ia melanjutkan, pesantren diharapkan menjadi salah satu kekuatan ekonomi saat pandemi COVID-19.
"Ekonomi di lingkungan pesantren ini potensial untuk jadi benteng ketahanan ekonomi umat. Untuk itu pemerintah berkepentingan memperkuatnya,” kata dia.
Ia mengatakan sejauh ini Pemkab OKI menyasar tiga sektor yakni pertanian, perkebunan dan UMKM untuk memulihkan ekonomi dampak ekonomi akibat penyebaran COVID-19.
Untuk itu, Pemkab OKI menyiapkan dana dari refocussing senilai Rp345 miliar untuk tahap kedua dari sebelumnya Rp92 miliar.
Dana tersebut bersumber dari APBD Kabupaten OKI senilai Rp325 miliar, BTT Rp1,8 miliar dan dana desa senilai Rp58,10 miliar.
Namun demikian, kata dia, Kabupaten OKI juga membutuhkan dukungan kontribusi dari pemerintah pusat.
“Kami memerlukan anggaran proporsional dari pusat agar dapat terserap untuk melakukan aksi, seperti dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, memulihkan ekonomi,” kata dia.
Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Darus Salam K.H Fahrul Anam mengucapkan terima kasih atas bantuan langsung yang diberikan pemerintah tersebut.
"Terima kasih atas perhatian pemerintah daerah, kami yakin dengan dukungan ini mampu menjaga daya tahan ekonomi masyarakat selama pandemi,” kata dia.