Gebyar Pertiwi 2018 untuk kembangkan budaya Indonesia

id Hadi Tjahjanto,Panglima TNI,Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,budaya indonesia,Gebyar Pertiwi ,budaya hasil karya anak bangsa,hut tni,keterampilan prajurit

Gebyar Pertiwi 2018 untuk kembangkan budaya Indonesia

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (ANTARA/Aprillio Akbar)

Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto membuka Gebyar Karya Pertiwi dan "Military Attache and Spouse Culture" Tahun 2018 dalam rangka memajukan dan mengembangkan budaya hasil karya anak bangsa serta kewirausahaan istri prajurit TNI.

Panglima TNI di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis, mengatakan, Indonesia sebagai negara yang multi kultural dan kaya budaya merupakan aset bangsa yang perlu di rajut, digali, dilestarikan dan dikembangkan.

"TNI sebagai salah satu dari bagian komponen bangsa selain sebagai penjaga kedaulatan NKRI bersama keluarganya juga ikut bertanggung jawab melestarikan keragaman budaya nusantara," ujarnya.

Menurut dia, kegiatan itu dalam rangka menyambut Peringatan HUT Ke-73 TNI yang puncaknya akan dilaksanakan di Merauke. Gebyar Karya Pertiwi berlangsung selama tiga hari mulai Kamis hingga Sabtu (8/9).

Tujuan dari penyelenggaraan acara Gebyar Karya Pertiwi ini adalah untuk menggali potensi keterampilan prajurit TNI dan keluarganya, meningkatkan dan mengembangkan wirausaha Prajurit TNI dan keluarganya serta usaha binaan yang dilakukan oleh TNI, meningkatkan kesejahteraan keluarga prajurit TNI dan menambah wawasan prajurit TNI dan keluarganya di bidang kewirausahaan. Acara tersebut mengangkat tema "Menuju Wirausaha Mandiri Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga".

"Tema tersebut sangat tepat. Itu adalah dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa dan militer sebagai representasi budaya dan peradaban bangsa serta kebudayaan dunia yang merupakan bagian dari upaya mengeksplorasi kekayaan yang kita miliki," jelas Panglima TNI.

Konsep dari acara Gebyar Karya Pertiwi dan "Milat Spouse Cultural 2018" ini adalah memajukan dan mengembangkan budaya hasil karya anak bangsa berupa perpaduan bazar produk-produk UMKM berkualitas dengan penampilan pertunjukan seni dan budaya Indonesia dan budaya manca negaraserta berbagai "workshop" yang bertemakan kewirausahaan dan peningkatan kompetensi kewirausahaan sebagai bagian dari subsektor ekonomi kreatif antara lain bidang usaha kuliner, kerajinan tangan dan karya lainnya.

Sebanyak 108 peserta dari Gebyar Karya Pertiwiistri dari prajurit TNI antara lain, dari Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini, IKKT Pragati Wira Anggini, Dharma Pertiwi Pengurus Daerah, Bhayangkari.

Dari pihak asing adalah partisipasi aktif dari 17 Atase Militer yang ada di Indonesia, di antaranya Australia, Brazil, Brunei Darussalam, Kanada, Prancis, India, Jepang, Mexico, Selandia Baru, Pakistan, Polandia, Filipiina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Thailand dan Inggris serta Pelaku Usaha UMKM seluruh Indonesia.

Harapan yang dicapai pada acara Gebyar Karya Pertiwi agar lahir motivasi dan kreativitas kewirausahaan dikalangan masyarakat pada umumnya dan khususnya di lingkungan keluarga Prajurit TNI, sehingga dengan usaha mandiri mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Sebelumnya, Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nanny Hadi Tjahjanto, mengatakan, Gebyar Karya Pertiwi dalam rangka memperingati HUT Ke-73 TNI tahun 2018, bertujuan untuk menggali potensi keterampilan Prajurit TNI dan keluarganya, meningkatkan dan mengembangkan wirausaha Prajurit TNI dan keluarganya serta usaha binaan yang dilakukan oleh TNI.

"Gebyar Karya Pertiwi 2018 merupakan yang pertama dan rencananya akan dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan ini adalah untuk memberikan wadah kepada para istri tentara dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara dan IKKT Pragati Wira Anggini," tuturnya.