Manila (Antarasumsel.com) - Aroma kopi harum yang ditawarkan di paviliun "Wonderful Indonesia" dalam ajang Travel Tour Expo (TTE) Filipina 2017 dinilai mampu menarik banyak minat warga yang juga berpotensi menjadi wisatawan.
"Di Filipina mereka rata-rata lebih suka dengan kopi yang rasa manis," kata barista atau pakar peracik kopi Petrus Matheos P, yang turut serta dalam eksibisi "Wonderful Indonesia" dalam ajang Travel Tour Expo (TTE) 2017 di Manila, Filipina, Sabtu.
Sejumlah pengunjung seperti Rosalie dan Michaela mengaku bahwa rasa kopi yang ditawarkan adalah "very strong" atau sangat kuat.
Meski telah diberikan susu, tetapi mereka menyatakan lebih suka bila kopi tersebut ditambah dengan gula.
Dalam ajang TTE Philipina 2017 tersebut, Petrus membawa sejumlah biji kopi asli Indonesia seperti kopi Gayo, Toraja, dan Luwak.
Sedangkan jumlah gelas kopi yang bisa dihabiskan oleh para pengunjung ajang pariwisata terbesar tahunan di Filipina tersebut bisa mencapai sekitar 75 gelas per hari.
Selain kopi, sejumlah penganan lainnya yang juga ditawarkan secara cuma-cuma antara lain adalah sale pisang.
Sebelumnya, pasar wisatawan Filipina dinilai masih belum terlalu digarap dengan serius sehingga pemerintah Indonesia memutuskan untuk lebih berfokus dalam memperkenalkan potensi pariwisata nusantara ke negara tersebut.
"Kami memutuskan ikut TTE (Travel Tour Expo) Filipina 2017 untuk membuka pasar yang lebih luas di Filipina," kata Deputi Direktur Pemasaran Wilayah Asia Tenggara Kementerian Pariwisata Dwi Ratih Siswarini di Manila.
Selama ini, para pelaku usaha sektor pariwisata di Tanah Air dinilai masih belum terlalu fokus untuk menggarap di Filipina, padahal banyak warga negara itu yang berwisata ke negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea.
Dwi Ratih memaparkan tujuan mengikuti TTE Filipina 2017 antara lain mempromosikan pariwisata Indonesia dalam menemukan potensi kerja sama industri pariwisata antarnegara guna mendukung pengembangan industri usaha dalam negeri.
Apalagi, lanjutnya, di dalam ajang tersebut juga mempertemukan sekitar 300 eksibitor termasuk dari negara-negara ASEAN serta ribuan pengunjung dari berbagai negara sehingga menarik minat untuk membeli paket wisata ke Republik Indonesia.
Dalam acara tersebut juga dinilai merupakan kesempatan untuk memberikan deskripsi aktual tentang perkembangan dan potensi kepariwisataan di berbagai destinasi di Indonesia, khususnya yang diminati oleh pasar Filipina.