Marinir jadi barista kafe di Peswaran

id marinir, barista kafe, tempat minum kopi, koperasi Brigade Infanteri

Marinir jadi barista kafe di Peswaran

minum kopi . (FOTO ANTARA)

Bandarlampung (Antarasumsel.com) - Kompleks Marine Ecopark di Piabung, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung memiliki sebuah tempat minum kopi (kafe) yang menggunakan anggota marinir TNI AL sebagai barista.

Menurut salah satu barista di kafe itu, Kopda Hanis Priyono, di Piabung, Kamis, pengelolaan kafe itu berada di bawah naungan koperasi Brigade Infanteri 3 Marinir Lampung.

Dia menyatakan pimpinan marinir melatih dan mendidik para marinir di sini bisa menjadi barista andal.

Para barista dari anggota marinir dilatih khusus sebagai upaya pemberdayaan marinir bagian dari program Korps Marinir untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan prajurit.

Bagi penggemar kopi, menikmati kopi dari racikan barista anggota marinir yang berada di pangkalan militer TNI AL Brigif 3 Marinir Kabupaten Pesawaran, Lampung bisa menjadi alternatif pilihan.

Pada kawasan yang menjadi objek wisata dengan nama Marine Ecopark tersebut terdapat kafe, tempat minum kopi ala barista.

Kafe tersebut bernama Marines Cafee, untuk mencapai lokasinya harus menempuh perjalanan sekitar 1 jam jalan darat dari Kota Bandarlampung,ibu kota Provinsi Lampung.

Seluruh barista yang mengolah kopi di kafe itu berstatus marinir sebanyak tiga orang barista yang secara rutin bertugas untuk mengolah biji kopi menjadi minuman nikmat di kafe ini.

Beberapa pengunjung kafe itu mengaku rasa dan aroma kopi yang dihasilkan tidak kalah dengan kafe yang disediakan di kedai kopi internasional.

Salah satu pengunjung kafe itu, M Supriyatna menyatakan dibandingkan dengan kopi-kopi di kedai lain, rasa kopi di kafe dengan barista marinir itu terasa lebih nikmat.

Seluruh marinir yang menjadi barista di kafe itu telah mengikuti pendidikan dan pelatihan barista profesional dan memegang sertifikat resmi sebagai barista.

Peralatan yang digunakan untuk mengolah kopi pun merupakan alat standar pengolahan kopi pada umumnya.

Program itu sudah digulirkan selama 11 bulan, sekaligus bertujuan untuk lebih mendekatkan marinir dengan rakyat.