Palembang, (ANTARA Sumsel) - Bank CIMB Niaga optimistis menatap industri perbankan tahun 2016 meski perekonomian dalam negeri dan luar negeri diprediksi belum membaik akibat pengaruh krisis ekonomi global yang belum mereda.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Samir Gupta di Palembang, Rabu, mengatakan rasa optimistis itu karena pemerintah telah mengeluarkan beberapa paket ekonomi untuk mendorong pertumbuhan sektor riil.
Meski paket ekonomi ini belum menunjukkan pengaruh signifikan karena pertumbuhan ekonomi diperkirakan tidak tembus lima persen hingga akhir tahun, tapi kebijakan ini diprediksi akan mulai memberikan efek di 2016 seiring dengan gencarnya pembangunan infrastruktur.
"Memang betul perekonomian diperkirakan belum membaik, bahkan ada yang memperkirakan bakal lebih buruk dibanding 2015. Tapi, bagi CIMB Niaga sendiri, yang sudah berdiri sejak 60 tahun lalu, tidak ada kata pesimis menghadapi keadaan ini. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk tetap tumbuh di dalam situasi krisis," kata Samir.
Ia mengemukakan, sembari terus memperhatikan kondisi perekonomian secara global, perusahaan akan berinovasi dari sisi produk untuk meningkatkan pelayanan ke nasabah.
Hal ini penting karena Indonesia menyediakan market cukup besar karena jumlah penduduknya mencapai 270 juta jiwa lebih.
Sementara ini secara nasional, aset CIMB Niaga berada pada urutan ke-5 dari seluruh perbankan di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai 3,9 persen.
Fokus utama akan tertuju pada transaksi perbankan yang diharapkan semakin sederhana, mudah, dan berorientasi pada pemanfaatan teknologi informatika yakni berbasis internet.
Salah satu produk unggulannya yakni Rekening Ponsel yakni transaksi menyetor dan menarik uang dapat dilakukan dengan menggunakan ponsel tanpa perlu memiliki buku tabungan terlebih dahulu.
Produk Rekening Ponsel berhasil meraih posisi puncak Digital Brand of The Year 2015 untuk kategori electronic money (e-money) berdasarkan survei yang dilakukan oleh Isentia bekerja sama dengan Biro Riset Infobank.
"Perusahaan mengeluarkan investasi cukup besar untuk meningkat infrastruktur di bidang IT. Harapannya, dengan ini, produk-produk yang dikeluarkan bisa menangkan persaingan di pasar perbankan nasional," kata dia.
CIMB Niaga didirikan dengan nama Bank Niaga pada tahun 1955. Sekitar 97,9 persen saham-sahamnya (termasuk yang dimiliki oleh PT Commerce Kapital sebesar 1,02 persen) dimiliki oleh CIMB Group.
CIMB Niaga menawarkan produk dan layanan perbankan lengkap, baik konvensional maupun syariah, melalui 909 jaringan kantor per 30 September 2015, yang terdiri dari jumlah kantor cabang sebanyak 553, Mikro Laju sebanyak 271 (tidak termasuk 6 outlet yang menyatu di kantor cabang), kantor kas dan payment point sebanyak 65 unit (termasuk 22 digital lounge yang tercatat), dan kas mobil sebanyak 20 unit.