Palembang, (ANTARA Sumsel) - Bank CIMB Niaga Syariah perkenalkan produk tabungan haji junior untuk mendorong orangtua menyiapkan masa depan anak-anaknya sejak dini yang dihadiri ratusan santri di Palembang, Rabu.
Kepala Perbankan Syariah CIMB Niaga, Firman A Moeis mengatakan, tabungan iB CIMB Junior ini merupakan produk yang menyasar anak-anak usia nol tahun hingga usia 18 tahun yang bukan hanya untuk berhaji saja, tapi juga dapat digunakan biaya sekolah dan keperluan pribadi lainnya.
"Salah satu keistimewaan dari produk ini yakni keterhubungan dengan sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) Kementerian Agama, sehingga nasabah yang jumlah tabungannya sudah memenuhi syarat minimum pendaftaran haji secara pasti bisa mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji," kata dia.
Ia menjelaskan, adapun syarat untuk membuka tabungan ini terbilang mudah yakni mengisi formulir pembukaan rekening dan turut menyertakan foto kopi akte kelahiran dan kartu indentitas orangtua/wali yang sah.
"Setoran minimumnya Rp100 ribu sebagai saldo pertama. Setelah semua terpenuhi maka anak-anak akan menerima buku tabungan dan kartu debitnya," kata dia.
Sebagai upaya untuk menyosialisasikan pentingnya menabung untuk merencanakan dan menyiapkan haji sejak dini, Firman menambahkan, perusahaan telah menggandeng sejumlah mitra kerja di Sumsel.
Kerja sama itu diwujudkan dalam penandatanganan perjanjian bertajuk "Langkah Kecil Menuju Tanah Suci" bersama Forum Komunikasi Diniyah Tamliyah Sumsel, Forum Pondok Pesantren Sumsel, Rumah Tahfidz Kiai Marogan, Jaringan Sekolah Islam Terpadu, dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia Kota Palembang.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sumsel Patahuddin yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, budaya menabung harus ditanamkan sejak dini ke kalangan pelajar karena sangat efektif untuk mencegah perilaku konsumtif setelah memiliki penghasilan sendiri.
"Menabung bukan sekedar mengumpulkan uang, tapi banyak nilai yang terkandung di dalamnya, di antaranya suatu media pengajaran ke anak untuk mengendalikan diri dan bijak dalam membelanjakan uang. Sikap ini harus ditanamkan sejak dini, apalagi zaman sudah berubah dimana masyarakat cenderung lebih konsumtif," kata Patahuddin.