Warga budidayakan puyuh petelur

id puyuh, budidaya puyuh petelur

Warga budidayakan puyuh petelur

Telur Puyuh (FOTO IST)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan sejak beberapa bulan terakhir mulai membudidaya puyuh petelur, karena hasilnya cukup menjanjikan dengan banyak konsumen di daerah itu.

"Saat ini pasaran telur puyuh di Kota Lubuklinggau per kilogramnya Rp25.000, dalam sebulan puyuh yang saya pelihara bisa menghasilkan 60 kilogram telur puyuh," kata Rudi Purwanto, salah seorang peternak di Kelurahan Pelita, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Senin.

Usaha ternak puyuh petelur tersebut kata dia, baru dilakoninya sejak pertengahan 2012, saat ini dirinya telah memelihara 250 ekor indukan puyuh yang setiap harinya 90 persen bertelur atau sekitar 200 butir telur dihasilkan.

Telur puyuh itu dijual per kg Rp25.000, sedangkan untuk per butir Rp200, dari usaha itu pendapatan yang dihasilkan Rudi per bulannya mencapai Rp1,5 juta.

Selain membudidayakan puyuh petelur Rudi, juga menjual anakan puyuh hasil dari penetasan yang dilakukannya sendiri, kemudian puyuh untuk konsumsi terutama untuk pedagang nasi pecel lele.  

Proses penetasan telur ini dilakukan dengan menggunakan mesin penetasan yang biasanya akan memakan waktu hingga 17 hari. Jika sudah menetas bibit puyuh ini dijual per ekornya Rp2.500 untuk umur seminggu, Rp5.000  puyuh berumur 15 hari serta Rp10.000 usia 30 hari dan Rp15.000  umur 45 hari.

Bibit burung puyuh biasanya dijual Rudi kepada pelanggan yang memesan untuk membudidayakan baik berasal dari Kota Lubuklinggau maupun dari daerah lainnya.(T.KR-NMD/ANT)