Bangka Selatan terima PAD Rp7 miliar dari terasi

id terasi, sumbang pad

Toboali, Bangka Selatan, (ANTARA News) - Produksi terasi udang dan ikan di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung (Babel), selama 2011 mampu menyumbang PAD sekitar Rp7 miliar dengan volume 23 ton.

"Pada tahun ini, diperkirakan produksi terasi meningkat meski perajin menghadapi kendala kesulitan bahan baku udang," ujar Kabid IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangka Selatan, Yapiter di Toboali, Senin.

Ia menjelaskan, terasi ini merupakan produk unggulan Bangka Selatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah, karena cita rasanya khas sehingga masyarakat lokal dan nusantara banyak menyukainya.

Menurut dia, permintaan terasi ini tidak saja dari masyarakat lokal tetapi juga berasal dari wisatawan domestik dan manca negara yang berkunjung ke Bangka Selatan, sehingga pertumbuhan industri kecil menengah sektor pengolahan hasil laut ini cukup tinggi.

Ia mengatakan, jumlah IKM yang memproduksi terasi udang dan ikan ini sebanyak 248 unit atau hampir 50 persen dari total jumlah IKM sebanyak 505 unit tersebar di Kecamatan Toboali, Air Gegas, Simpang Rimba, Lepar Pongok, Tukak Sadai, Pulau Besar, dan Kecamatan Payung.

"Pada tahun ini, diperkirakan produksi terasi akan terus meningkat karena cita rasa dan kwalitas terasi sangat diminati masyarakat," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, pelaku usaha terasi ini mulai mengalami kesulitan bahan baku udang, apalagi pada saat cuaca di perairan memburuk seperti gelombang tinggi, angin kencang dan lainnya, sehingga perajin sulit memenuhi kebutuhan terasi konsumen.

"Perajin meningkat otomatis kebutuhan bahan baku juga meningkat, sementara populasi udang dan ikan di perairan berkurang sebagai dampak aktivitas penambangan bijih timah di pesisir pantai," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, kami mendorong masyarakat pesisir untuk mengembangkan budidaya udang kerambah apung ini agar ketersediaan bahan baku untuk kebutuhan usaha ini selalu memadai.

"Prospek budidaya udang ini cukup menjanjikan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena kebutuhan industri kecil dan menengah sangat tinggi," ujarnya.

Menurut dia, terasi atau belacan merupakan bumbu masak yang dibuat dari ikan atau udang rebon yang difermentasikan, berbentuk seperti adonan yang berwarna hitam, coklat, kemerahan dan memiliki bau yang tajam dan biasanya digunakan untuk membuat sambal terasi, tapi juga ditemukan dalam berbagai resep masakan tradisional.

"Terasi produk IKM Bangka Selatan ini, sudah terkenal di mana-mana karena memiliki cita rasa dan kwalitas yang baik tanpa mengunakan zat pewarna dan pengawet yang akan merugikan kesehatan konsumen," ujarnya.(ANT-WRA/Parni)