Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia mampu menjaga perekonomian nasional dari berbagai gejolak dalam 10 tahun terakhir.
"Di tengah begitu banyak gejolak yang sifatnya luar biasa, Indonesia selama 10 tahun ini relatif bisa menjaga," kata Sri Mulyani dalam BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Selasa.
Salah satu contoh nyata adalah Indonesia yang berhasil mengakselerasi konsolidasi fiskal pascapandemi COVID-19, dengan defisit yang mampu kembali ditekan ke bawah 3 persen dalam kurun waktu dua tahun.
Menurut Bendahara Negara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif terjaga berkat fokus pemerintah terhadap program pembangunan sebagai fondasi, terutama infrastruktur dan modal manusia (human capital).
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu ciri khas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang tercermin pada alokasi anggaran yang terus mengalami peningkatan.
Pada awal masa pemerintahannya, tepatnya pada 2014, alokasi anggaran infrastruktur sebesar Rp157,4 triliun. Sementara tahun ini, jelang akhir pemerintahannya, pagu anggaran infrastruktur ditetapkan sebesar Rp423,4 triliun.
Anggaran itu menghasilkan berbagai capaian, mulai dari jalan tol, jembatan, jalur kereta api, bandara, prasarana pendidikan, bendungan, pelabuhan, hingga berbagai infrastruktur digital.
Berita Terkait
Menkeu Sri Mulyani kejar potensi pajak dari ekonomi bawah tanah
Kamis, 14 November 2024 15:29 Wib
Menteri Keuangan pangkas 50 persen anggaran dinas kementerian/lembaga
Senin, 11 November 2024 15:17 Wib
Sri Mulyani: Kemenangan Trump berpotensi pengaruhi harga minyak dunia
Jumat, 8 November 2024 15:41 Wib
Erick dan Sri Mulyani sampaikan materi di hari kedua retreat kabinet
Sabtu, 26 Oktober 2024 14:45 Wib
Menteri-Menteri perempuan di Kabinet Merah Putih
Senin, 21 Oktober 2024 13:39 Wib
Profil Sri Mulyani, Menteri Keuangan di tiga periode pemerintahan
Senin, 21 Oktober 2024 11:47 Wib
Sri Mulyani pastikan lanjutkan tugas emban Menkeu
Senin, 14 Oktober 2024 21:38 Wib
Menkeu sebut Menteri PUPR bagai Sinterklas bagi BMN Rp374 triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 14:14 Wib