Ina mengatakan sayangnya gejala awal ini seringkali tidak terdiagnosis sejak awal karena sulit mengambil sampel urin dan banyak yang berasumsi gejala-gejala ini adalah karena diare.
Ina menambahkan pada bayi yang lebih kecil juga harus dipikirkan faktor lain yang memengaruhi kemungkinan infeksi saluran kemih atipikal atau kompleks untuk menentukan metode pemeriksaan yang tepat.
“Bayi-bayi yang lahir dengan kelainan bawaan yang mempunyai risiko ada kelainan anatomi, itu memang kita indikasikan untuk pemeriksaan kultur urin. Kelainan anatomi ini biasanya bisa terjadi pada bayi dalam kandungan yang penyebabnya memang sampai saat ini kita tidak ketahui,” kata Ina.
Ia mengatakan pengobatan infeksi saluran kemih pada bayi biasanya diberikan antibiotik oral sekitar dua sampai empat hari yang bida diberikan secara infus atau injeksi, untuk mencegah infeksi ke ginjal.
Sementara pada bayi enam bulan sampai tiga tahun dengan infeksi saluran kemih atipikal yang mempunyai kelainan anatomi harus cepat dilakukan USG jika tidak sembuh setelah 48 jam pengobatan.
“Antibiotik itu ada yang namanya terapeutik atau antibiotik pada pengobatan, ada juga antibiotik untuk pencegahan. Jadi memang efek sampingnya dia takutnya ada resistensi. Tetapi kita harus memberikan dalam jangka panjang dengan dosis rendah,” kata Ina.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ini tanda anak menderita infeksi saluran kemih
Berita Terkait
Pemkab OKI hadirkan saluran layanan laporan darurat untuk warga
Minggu, 13 Oktober 2024 20:00 Wib
BPBD perbaiki saluran mata air Dempo Tengah Pagaralam
Jumat, 6 September 2024 23:00 Wib
Bangun kesadaran penanganan kanker saluran cerna melalui GCC
Kamis, 8 Agustus 2024 10:20 Wib
Pemkab OKU Timur prioritaskan perbaikan tanggul jebol
Rabu, 17 Juli 2024 12:50 Wib
Wanita diingatkan tak menahan kencing saat mudik demi cegah ISK
Jumat, 5 April 2024 14:30 Wib
Ini penyebab infeksi saluran kemih sering dialami wanita
Jumat, 5 April 2024 12:14 Wib
Doktersebut flu singapura tak berarti alami flu usai pergi ke Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 17:42 Wib
Benarkah lele yang disebar ke saluran air mampu cegah DBD, ini argumennya
Selasa, 26 Maret 2024 4:05 Wib