Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo S.Psi, M.Psi menyampaikan bahwa baby blues dan depresi seusai melahirkan merupakan dua kondisi yang berbeda.
"Dua kondisi tersebut merupakan hal yang berbeda, ini dapat dilihat tergantung dari durasinya," kata Vera saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Minggu (14/7).
Vera menjelaskan, baby blues adalah masalah psikologis yang bisa menimbulkan perasaan sedih, marah, dan cemas pada perempuan yang baru melahirkan. Kondisi ini biasanya berlangsung selama satu hari sampai dua minggu.
Sedangkan perasaan sedih yang terjadi akibat depresi sehabis melahirkan, dia melanjutkan, dapat berlangsung hingga beberapa bulan.
Menurut dia, ibu yang mengalami baby blues bisa mengalami perubahan emosi seperti menjadi mudah marah, gampang menangis, mudah cemas, dan cepat kelelahan.
Pada ibu yang mengalami depresi sehabis melahirkan, gejala-gejala perubahan emosinya lebih intensif.
Berita Terkait
Prancis vs Belanda: Ofensif Oranye dihadang pragmatisme Les Blues
Jumat, 21 Juni 2024 13:09 Wib
Chelsea dan Fulham ke semifinal Piala Liga Inggris
Rabu, 20 Desember 2023 10:57 Wib
Adrian Adioetomo bicara cemburu di "Burning Blood, Cold Cold Ground"
Kamis, 25 Februari 2021 14:50 Wib
Klasemen Liga Inggris setelah The Blues kembali ke jalur kemenangan
Selasa, 22 Desember 2020 10:17 Wib
Willian tulis surat perpisahan untuk para suporter The Blues
Minggu, 9 Agustus 2020 22:17 Wib
Frank Lampard dedikasikan empat besar Chelsea untuk suporter The Blues
Senin, 27 Juli 2020 6:02 Wib
Cara Tasya bertahan dari sindrom baby blues
Kamis, 1 Agustus 2019 20:42 Wib
Bali socializes "Bali Blues Festival Road Show"
Minggu, 7 Juli 2019 22:28 Wib