"Suplemen kesehatan di Badan POM ini bisa diizinkan dengan klaim untuk membantu menambah nafsu makan, tetapi bukan (karena) vitaminnya, karena memang itu ada kandungan lainnya, bahan alam lainnya, yaitu kurkumanya," ucap dia.
Menurut Reri, anggapan bahwa konsumsi vitamin tertentu dapat secara otomatis meningkatkan nafsu makan adalah keliru.
"Jadi bukan karena vitaminnya saja. Selama ini kan ada mungkin persepsi diberi vitamin kompleks itu untuk menambah nafsu makan, padahal sebetulnya lebih kepada kandungan kurkumanya seperti itu," ujarnya.
Menurut Reri, masih terdapat masyarakat yang hanya melihat suatu suplemen tertentu hanya dari khasiatnya saja, tanpa melihat bagian dampak penggunaan jangka panjang dari suplemen tersebut.
"Kondisi anak tidak nafsu makan itu harus diketahui penyebabnya, misalnya bisa saja karena kondisi memang anemia, itu kan jadi lesu, lemah, tidak ada nafsu makan. Kondisi tersebut dulu yang diperbaiki," kata Reri Indriani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOM: Intervensi tumbuh kembang anak tak selalu harus melalui suplemen
Berita Terkait
Warna air danau kawah Gunung Dempo berubah, ini penjelasan Badan Geologi
Sabtu, 11 Mei 2024 9:19 Wib
BPS resmikan kantor baru statistik di tiga kabupaten di Sumsel
Minggu, 5 Mei 2024 21:55 Wib
Sumsel-BIG sepakati pemanfaatan data dan informasi geospasial
Selasa, 30 April 2024 21:32 Wib
KPU OKU Timur mulai tahapan Pilkada 2024
Senin, 22 April 2024 9:45 Wib
Museum Batik di Jakarta, ini koleksinya
Sabtu, 13 April 2024 8:01 Wib
BPN OKU distribusikan 95 persil sertifikat redistribusi tanah
Senin, 8 April 2024 16:05 Wib
Balai Karantina Sumsel menggelar operasi patuh lalu lintas hewan
Rabu, 27 Maret 2024 19:18 Wib
Badan Karantina Sumsel inspeksi instalasi eksportir ikan hias
Sabtu, 23 Maret 2024 18:10 Wib