"Suplemen kesehatan di Badan POM ini bisa diizinkan dengan klaim untuk membantu menambah nafsu makan, tetapi bukan (karena) vitaminnya, karena memang itu ada kandungan lainnya, bahan alam lainnya, yaitu kurkumanya," ucap dia.
Menurut Reri, anggapan bahwa konsumsi vitamin tertentu dapat secara otomatis meningkatkan nafsu makan adalah keliru.
"Jadi bukan karena vitaminnya saja. Selama ini kan ada mungkin persepsi diberi vitamin kompleks itu untuk menambah nafsu makan, padahal sebetulnya lebih kepada kandungan kurkumanya seperti itu," ujarnya.
Menurut Reri, masih terdapat masyarakat yang hanya melihat suatu suplemen tertentu hanya dari khasiatnya saja, tanpa melihat bagian dampak penggunaan jangka panjang dari suplemen tersebut.
"Kondisi anak tidak nafsu makan itu harus diketahui penyebabnya, misalnya bisa saja karena kondisi memang anemia, itu kan jadi lesu, lemah, tidak ada nafsu makan. Kondisi tersebut dulu yang diperbaiki," kata Reri Indriani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPOM: Intervensi tumbuh kembang anak tak selalu harus melalui suplemen
Berita Terkait
Nilai Tukar Petani OKU Timur diangka 105,82
Sabtu, 14 September 2024 12:00 Wib
Kemenkumham Sumsel bangun kesadaran atas legalitas produk UMKM
Selasa, 10 September 2024 9:00 Wib
Barantin optimalkan pengawasan lalu lintas hewan di 291 pelabuhan
Selasa, 3 September 2024 19:42 Wib
Badan HAM PBB kutuk seruan menteri Israel usir penduduk Tepi Barat
Sabtu, 31 Agustus 2024 18:54 Wib
Cara cek formasi dan daftar CPNS 2024
Selasa, 27 Agustus 2024 12:15 Wib
Badan Geologi: Tidak ada dampak ikutan dari gempa M5,8 di DIY
Selasa, 27 Agustus 2024 1:06 Wib
Sedot lemak bukan cara instan turunkan berat badan
Rabu, 31 Juli 2024 14:41 Wib
BPJS Kesehatan Palembang optimalkan e-Dabu fasilitasi JKN
Selasa, 30 Juli 2024 21:50 Wib