Pempek Umiabi 13 tahun warnai bisnis kuliner khas Palembang

id sumsel, pempek palembang

Pempek Umiabi 13 tahun warnai bisnis kuliner khas Palembang

Sejumlah produk varian dari gerai Pempek Umiabi. (ANTARA/Lutfiatul Sungkar-jbUIN)

Palembang, Sumsel (ANTARA) - Memiliki pengalaman pribadi serta terdorong untuk mengembangkan makanan khas daerah dengan melihat potensi pengembangan kearifan lokal yang sangat potensial, menjadi alasan seseorang untuk memulai bisnis dan bersaing di dunia usaha.

Hal itu pula yang jadi pegangan Ny Eka Yunalia, pemilik usaha pempek Umiabi sehingga bisnisnya masih eksis di usia ke-13 tahun, bersaing dengan merek pempek lainnya di Kota Palembang.

Awal berdiri Pempek Umiabi berawal dari harapan sebagai orang tua yang ingin  memberikan makanan yang berkualitas  dan sehat bagi keluarga. Selain itu juga harapan untuk bisa membantu pendapatan keluarga suami dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Sebagai warga kelahiran asli Palembang, membuat pengalaman pribadi sebagai orang yang berasal dari itu cukup dekat dengan pempek. Ia melihat pempek merupakan penganan yang dicari warga kota itu setiap waktu.

Pempek Umiabi berdiri sejak 15 Juli 2011, ini salah satu gerai penjualan pempek yang banyak dicari dan salah satu  yang mendapatkan rating yang baik yaitu 5, buka Senin-Jumat dari jam 07.00-18.00.

Ketekunannya mengembangkan bisnis itu, membuatnya bisa membuka cabang yang ada di OPI Mall Jakabaring dan beberapa reseller di luar Kota Palembang. Alhasil kehadirannya membuka lapangan kerja dan lapangan usaha bagi pegawai dan mitra kerja samanya.

Ia menyebutkan, mengawali usahanya memproduksi pempek dengan merek usaha  dengan modal  Rp500.000. Dan seiring berkembangnya usaha, saat ini ia sudah bisa mendapatkan omset penjualan Rp1 juta hingga Rp2 juta per harinya.

Perempuan berkaca mata itu juga tidak sungkan mengungkapkan pengalamannya mengembangkan Pempek Umiabi sehingga terus mengalami peningkatan.

Salah satunya peningkatan omset dialami pada hari-hari besar dan hari keagamaan seperti Bulan Ramadhan, Idul Fitri serta lainnya. Termasuk juga peningkatan omset pada momen liburan akhir tahun yang bisa meningkat 10 persen hingga 20 persen.

Mengantisipasi peningkatan permintaan itu, ia juga menambah karyawan agar penjualan lebih efektif.

Selain mengembangkan usaha di gerai di Kota Palembang, ia juga rajin mengikuti berbagai expo dan pameran di dalam maupun di luar kota. Selain untuk meningkatkan omset, juga untuk menambah jejaring bisnis juga pengembangan usaha.

Seperti bisnis kuliner lainnya, ia membidik pasar-pasar potensialnya seperti saat momen hari besar, tahun baru dan juga pada masa liburan anak-anak sekolah, dimana banyak pengunjung datang dari luar kota.

Pempek Umiabi untuk mempertahankan eksistensinya memiliki 10 macam jenis pempek yaitu adaan, telor, lenjer, pistel, keriting, panggang, otak-otak, kulit krispi, lenggang, dan Pempek udang.  Sengaja  dibuat banyak macam agar pelanggan tidak bosan dan juga  banyak pilihannya.

"Harga mulai dari harga Rp3.000 hingga Rp5.000 per buah. Kami menjual dengan harga yang terjangkau dan dengan kualitas yang baik dan tidak perlu diragukan", kata dia.

Ia juga mengatakan bahwa produknya  ini dapat di pesan secara offline dan online yang mempermudah para konsumen untuk membeli.

"Kami juga mengadakan promo dengan gratis ongkos kirim, itu adalah cara kami mempertahankan eksistensi dan  itu salah satu alternatif kami untuk menjaga konsumen," jelasnya.

Ia juga terus menjaga kualitas Pempek nya dan akan terus mengikuti perkembangan zaman, melalui promo dilakukan secara offline dan online agar tetap eksis dan bertahan lama.