Gaza (ANTARA) - Shahinaz Bakr, seorang pengungsi Palestina yang bernaung di dekat perbatasan Mesir, tampak sibuk merajut topi wol untuk salah satu cucunya di tenda yang mereka dirikan di bawah langit terbuka Kota Rafah, Jalur Gaza selatan.
Bakr, yang mengungsi dari kawasan Sheikh Radwan di Kota Gaza ke Rafah, mendapatkan benang wol dengan merobek pakaian sweater usang milik keluarganya.
Nenek tersebut juga didatangi oleh pengungsi lain di kamp itu untuk membeli beberapa produk wolnya karena mereka tidak dapat menemukan pakaian untuk anak-anak mereka atau tidak dapat membelinya karena perang yang sedang berlangsung, selain harga yang mahal.
Kepada Anadolu, Bakr berujar: “Mengerjakan rajutan wol adalah salah satu hobi favorit saya yang ternyata sangat berguna saat ini. Saya mendapatkan wol dari jaket usang atau pakaian rusak dan sobek yang dibuang tetangga".
Sang nenek itu mengakui bahwa para pengungsi di kamp memintanya untuk merajut beberapa helai wol untuk melindungi anak-anak mereka dari cuaca dingin ekstrem yang menambah penderitaan mereka.
Dalam perjalanan pengungsiannya dari Kota Gaza, Bakr mengatakan bahwa keluarganya sebelumnya tinggal di lingkungan Sheikh Radwan sebelum pecahnya perang antara Israel dan Palestina pada 7 Oktober.
“Sejak dimulai perang, tentara mulai menargetkan daerah tersebut dengan serangan udara yang gencar,” katanya.
Berita Terkait
Lebih dari 15.000 anak terbunuh dalam serangan Israel di Gaza
Kamis, 9 Mei 2024 19:11 Wib
Israel sebut 18 roket diluncurkan dari Rafah ke arah Kerem Shalom
Rabu, 8 Mei 2024 13:56 Wib
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 16:26 Wib
Israel: Usul gencatan senjata disetujui Hamas jauh dari tuntutan
Selasa, 7 Mei 2024 14:16 Wib
Sekolah TK dibuka di Jalur Gaza meski gelombang serangan Israel masih berlangsung
Minggu, 5 Mei 2024 12:35 Wib
Hamas tuntut tanggung jawab kematian warga Palestinadi penjara Israel
Jumat, 3 Mei 2024 15:25 Wib
Serangan Rafah akan musnahkan kans normalisasi hubungan Israel-Saudi
Jumat, 3 Mei 2024 11:43 Wib
Kolombia putus hubungan dengan Israel akibat "genosida" di Jalur Gaza
Kamis, 2 Mei 2024 11:41 Wib