Dia menambahkan bahwa tentara memperingatkan mereka untuk mengungsi ke arah selatan.
Bakr menceritakan bahwa keluarganya mengungsi menuju ke selatan dengan berjalan kaki menggunakan rute Jalan Al-Bahr, di tengah kepanikan dan ketakutan yang menimpa anak-anak dan orang dewasa.
Kekurangan kebutuhan dasar
Para pengungsi yang mendiami kamp di Kota Rafah bahkan kekurangan kebutuhan dasar karena mereka dipaksa untuk meninggalkan rumah tanpa membawa pakaian sekali pun atau kebutuhan sehari-hari.
Sebagian besar pengungsi yang berada di sana juga mengalami kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok atau pakaian baru karena perang, kekurangan uang, dan kenaikan harga barang-barang yang tersedia di pasar dan kondisi tersebut pernah terjadi sebelumnya.
Sejak pecahnya perang dahsyat di Jalur Gaza pada 7 Oktober, otoritas Israel mencegah masuknya barang ke wilayah tersebut dengan menutup rapat jalur penyeberangan di Jalur Gaza.
Namun, pada 24 November lalu, Israel sempat mengizinkan sejumlah kecil bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah, sebagai bagian dari jeda kemanusiaan selama sepekan antara faksi perlawanan di Gaza dan Israel, yang dicapai melalui mediasi Qatar-Mesir dan AS.
Berita Terkait
Lebih dari 15.000 anak terbunuh dalam serangan Israel di Gaza
Kamis, 9 Mei 2024 19:11 Wib
Israel sebut 18 roket diluncurkan dari Rafah ke arah Kerem Shalom
Rabu, 8 Mei 2024 13:56 Wib
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 16:26 Wib
Israel: Usul gencatan senjata disetujui Hamas jauh dari tuntutan
Selasa, 7 Mei 2024 14:16 Wib
Sekolah TK dibuka di Jalur Gaza meski gelombang serangan Israel masih berlangsung
Minggu, 5 Mei 2024 12:35 Wib
Hamas tuntut tanggung jawab kematian warga Palestinadi penjara Israel
Jumat, 3 Mei 2024 15:25 Wib
Serangan Rafah akan musnahkan kans normalisasi hubungan Israel-Saudi
Jumat, 3 Mei 2024 11:43 Wib
Kolombia putus hubungan dengan Israel akibat "genosida" di Jalur Gaza
Kamis, 2 Mei 2024 11:41 Wib