Dia menambahkan bahwa tentara memperingatkan mereka untuk mengungsi ke arah selatan.
Bakr menceritakan bahwa keluarganya mengungsi menuju ke selatan dengan berjalan kaki menggunakan rute Jalan Al-Bahr, di tengah kepanikan dan ketakutan yang menimpa anak-anak dan orang dewasa.
Kekurangan kebutuhan dasar
Para pengungsi yang mendiami kamp di Kota Rafah bahkan kekurangan kebutuhan dasar karena mereka dipaksa untuk meninggalkan rumah tanpa membawa pakaian sekali pun atau kebutuhan sehari-hari.
Sebagian besar pengungsi yang berada di sana juga mengalami kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok atau pakaian baru karena perang, kekurangan uang, dan kenaikan harga barang-barang yang tersedia di pasar dan kondisi tersebut pernah terjadi sebelumnya.
Sejak pecahnya perang dahsyat di Jalur Gaza pada 7 Oktober, otoritas Israel mencegah masuknya barang ke wilayah tersebut dengan menutup rapat jalur penyeberangan di Jalur Gaza.
Namun, pada 24 November lalu, Israel sempat mengizinkan sejumlah kecil bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Rafah, sebagai bagian dari jeda kemanusiaan selama sepekan antara faksi perlawanan di Gaza dan Israel, yang dicapai melalui mediasi Qatar-Mesir dan AS.