Ketua YLKI khawatir peningkatan konsumsi MBDK ancam kesehatan anak
Jakarta (ANTARA) - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengungkapkan kekhawatiran terhadap peningkatan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat mengancam kesehatan anak dan remaja Indonesia.
“Survei kami terbukti satu dari tiga anak mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan dua sampai enam kali dalam seminggu,” kata dia saat konferensi pers di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan YLKI telah melakukan survei terhadap konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan yang dilakukan pada awal hingga pertengahan Juni 2023 di 10 kota, yaitu Medan, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Kupang.
“Total 800 responden, di setiap RT dijaring 10 responden, survei dilakukan dengan cara wawancara terhadap orang yang pernah mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan dalam sebulan terakhir,” ujar dia.
“Survei kami terbukti satu dari tiga anak mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan dua sampai enam kali dalam seminggu,” kata dia saat konferensi pers di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan YLKI telah melakukan survei terhadap konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan yang dilakukan pada awal hingga pertengahan Juni 2023 di 10 kota, yaitu Medan, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Kupang.
“Total 800 responden, di setiap RT dijaring 10 responden, survei dilakukan dengan cara wawancara terhadap orang yang pernah mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan dalam sebulan terakhir,” ujar dia.