Palembang (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju Palembang, menggandeng mahasiswa dari sejumlah kampus mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.
"Pengembangan EBT untuk mendorong agenda transisi energi bersih berbasis energi hijau," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari di Palembang, Rabu.
Dia menjelaskan, sebagai salah satu perusahaan energi yang berdiri di Sumsel, Kilang Pertamina Plaju turut mendorong agenda transisi energi bersih lewat perannya dalam pengembangan ekosistem energi baru terbarukan.
Tidak hanya di lingkup perusahaan lewat berbagai inovasi produk dan prosesnya, semangat transisi energi juga terus ditularkan kepada berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) termasuk kalangan mahasiswa, katanya.
Menurut dia, dalam rangka bulan 'energy and loss 2023', Kilang Pertamina Plaju menggelar seminar dengan tema Pengembangan Energi Baru Terbarukan sebagai Wujud Transisi Energi menuju Net Zero Emission dalam Pembangunan di Wilayah Sumatera Selatan.
Dalam seminar tersebut ditampilkan tiga pembicara dari latar belakang pemerintah, akademisi dan mahasiswa sebagai wakil generasi muda, kata Siti Rachmi.
Salah satu pembicara Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Sumsel Dr Aryansyah M.T pada kesempatan itu menjelaskan bahwa komitmen pihaknya untuk meningkatkan bauran energi dan mendukung target bauran energi nasional.
"Pemprov Sumsel berkomitmen untuk melibatkan semua pihak terkait dalam pengembangan sektor EBT guna menciptakan pemanfaatan energi bersih yang merata ke seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.
Realisasi bauran EBT di Sumsel pada 2022 berhasil menyentuh angka 23,85 persen di antara energi minyak bumi (21,88 persen), gas bumi (22,68 persen) dan batu bara (31,59 persen).
Untuk meningkatkan bauran EBT pada tahun 2023 dan tahun-tahun berikutnya, kata Aryansyah, dapat dilakukan dengan optimalisasi potensi pemanfaatan EBT sebesar 21.032 Megawatt (MW) yang saat ini baru termanfaatkan sekitar 973,95 MW atau sekitar 4,63 persen.
Potensi itu terdiri dari energi bayu/wind (301 MW), hidro (448 MW), bioenergi (2.132 MW) dan solar/matahari (17.233 MW).
Oleh karena itu kata dia, diperlukan penyelarasan kebijakan dan harmonisasi strategi antara pemerintah dengan dunia usaha.
"Pemprov Sumsel sendiri telah mendukung percepatan program kendaraan motor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Kami juga mengklaim telah aktif mensosialisasikan, membina, dan mengawasi pelaksanaan konservasi energi ke perusahaan dan industri secara bertahap," jelasnya.
Selain itu, telah dimasifkan penggunaan transportasi massal menggunakan energi listrik (kereta LRT) di Ibu kota Sumsel.
Dalam melibatkan dunia usaha, Pemprov Sumsel juga aktif mendorong pihak swasta untuk ikut serta mengembangkan energi terbarukan baik untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, maupun implementasi program CSR/TJSL, kata Aryansyah.
Berita Terkait
Kilang Pertamina Plaju gelar syukuran HUT ke-7 PT KPI dengan santuni 300 anak yatim
Kamis, 14 November 2024 22:10 Wib
Pertamina ajak konsumen cek kualitas BrightGas dengan scan barcode
Kamis, 14 November 2024 19:41 Wib
Pertamina pastikan distribusi BBM subsidi di Bengkulu aman
Kamis, 14 November 2024 19:31 Wib
Kilang Plaju raih dua penghargaan BIXPO 2024 di Korea Selatan
Kamis, 14 November 2024 6:31 Wib
Kado dari Kilang Plaju untuk Indonesia, di usia ke-7 tahun PT Kilang Pertamina Internasional
Selasa, 12 November 2024 21:17 Wib
Menerangi harapan di kaki Bukit Barisan, Pertamina hadirkan EBT manfaatkan potensi lokal
Senin, 11 November 2024 23:14 Wib
Kilang Pertamina Plaju produksi 124.000 kiloliter biosolar per bulan
Selasa, 12 November 2024 2:00 Wib
Pertamina perkuat digitalisasi UMKM di Ogan Ilir
Senin, 11 November 2024 17:01 Wib