Gejala depresi remaja bukan hanya perasaan sedih

id gejala depresi remaja,tatalaksana depresi,berita sumsel, berita palembang

Gejala depresi remaja bukan hanya perasaan sedih

Tangkapan layar dokter spesialis kedokteran jiwa di Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Petrin Redayani Lukman, Sp.KJ (K), M.PDKed dalam acara "Bicara Sehat Hari Kesehatan Jiwa: Cegah Stunting dan Depresi untuk Capai Remaja Sehat Hakiki" yang digelar secara hybrid, Selasa (10/10/2023). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kedokteran jiwa di Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Petrin Redayani Lukman, Sp.KJ (K), M.PDKed menuturkan gejala depresi pada remaja bukan hanya perasaan sedih, tetapi juga sering dengan keluhan fisik.

"Biasanya gejala depresi itu variasi pada remaja lebih ke bukan hanya perasaan sedih, tetapi malah sering ada keluhan fisik, sakit kepala misalnya, sakit perut," ujar dia dalam acara "Bicara Sehat Hari Kesehatan Jiwa: Cegah Stunting dan Depresi untuk Capai Remaja Sehat Hakiki" yang digelar secara hybrid, Selasa.

Menurut Petrin, gejala lain yang bisa dirasakan remaja yakni kecemasan, rasa takut, fobia sosial, takut berpisah dengan orangtua, cepat marah dan tantrum saat suasana hati buruk.

"Remaja lebih cederung irritable, enggak enak perasaanya, mau marah saja. Itu berarti kita perlu waspada apakah anak atau murid sudah menunjukkan gejala depresi," kata dia.

Selain itu, remaja yang depresi dapat saja menarik diri dari pergaulan, menyalahgunakan alkohol atau zat adiktif, penurunan minat, sulit tidur dan, kurang percaya diri.

Depresi merupakan perasaan sedih yang berkelanjutan dan kehilangan minat untuk beraktivitas. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), depresi penyebab utama kesakitan dan disabilitas di seluruh dunia, dan 1 dari 7 atau 14 persen anak usia 10 - 19 tahun di dunia ini mengalami depresi.