Dampak terlalu sering mengganti air radiator dengan air biasa

id tips otomotif,air radiator,berita sumsel, berita palembang

Dampak terlalu sering mengganti air radiator dengan air biasa

Ilustrasi: menuangkan air ke dalam radiator menggunakan produk Master Radiator Coolant (ANTARA/Ho)

Dia juga menjelaskan bahwa kandungan glycol perlu diracik dengan tepat lantaran Indonesia merupakan negara tropis. Karena karakter dari glycol adalah menyimpan panas sehingga perannya sangat dibutuhkan untuk negara-negara empat musim agar tidak membeku.

"Tapi glycol juga dapat meningkatkan titik didih, meski tidak seberapa. Sebagai contoh, jika ada konsentrat glycol sebanyak 50 persen saja hanya akan sanggup meningkatkan titik didih hingga 105,9 derajat Celcius pada tekanan 1 ATM" jelas dia.

Untuk itu, pihaknya menghadirkan produk Master Radiator Coolant, telah dirancang untuk iklim tropis karena memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air murni namun transfer heat tetap optimal.

Selain itu, produk radiator coolant tersebut juga sudah diberi aditif untuk mereduksi potensi munculnya karat pada radiator. Karena karat akan berpeluang mengurangi kemampuan radiator dalam melepas panas berlebihan saat mesin bekerja.

"Dari sejak tahap awal berupa bahan baku kami selalu memilih materi dasar yang terbaik, termasuk MASTER Radiator Coolant yang memakai air khusus. Kandungannya bisa menjaga PH (Potential Hydrogen) dalam kondisi basa (asam) agar efektif menekan terbentuknya karat," terang dia.

Pihaknya juga meyakini bahwa formula khusus yang terdapat pada produk Master Radiator Coolant telah melewati beragam pengujian dan proses formulasinya dilakukan secara mandiri di laboratorium internal Autochem.