Jakarta (ANTARA) - Mengganti air radiator dengan air keran atau air mineral memang masih banyak dilakukan oleh pengguna kendaraan roda empat di Indonesia, hal tersebut justru memberikan dampak yang tidak baik pada sistem pendingin di sebuah kendaraan.
"Pada dasarnya air memang memiliki transfer heat terbaik dalam menghantarkan panas. Namun jika pemilik kendaraan hanya menggunakan air keran atau mineral, tentu akan berpotensi terjadi korosi (karat) pada sistem pendinginan mesin. Untuk itu, perlu menggunakan radiator coolant yang memiliki aditif anti karat dan kandungan glycol di dalamnya," kata Manager Promosi PT Autochem Industry, Dhany Ekasaputra dalam keterangan resminya, Jumat.
Menurut dia, merawat kendaraan bukan hanya sekedar mengecek kondisi pelumas saja. Karena kendaraan yang hadir di negara-negara tropis seperti di Indonesia, pemiliknya juga perlu melakukan pengecekan kondisi cairan pendingin atau radiator.
Dengan rajin melakukan pengecekan radiator pada mobil, akan dapat meminimalisir terjadinya overheat yang jika dibiarkan akan dapat menimbulkan banyak masalah dan juga biaya yang cukup besar.
Berita Terkait
Pentingnya ban prima saat mudik dalam cuaca tidak menentu
Senin, 18 Maret 2024 11:45 Wib
Berbagai kemudahan merawat motor di era digital
Senin, 9 Oktober 2023 13:40 Wib
Balap motor Porprov Sumsel momentum tingkatkan prestasi otomotif
Minggu, 24 September 2023 7:53 Wib
Tips membawa APAR di kendaraan
Selasa, 29 Agustus 2023 6:14 Wib
Risiko ban dengan tekanan angin tidak sesuai
Senin, 10 Juli 2023 8:24 Wib
Kiat mencegah risiko kebakaran kendaraan listrik
Jumat, 9 Juni 2023 15:58 Wib
Tips aman parkir pararel
Jumat, 19 Mei 2023 8:27 Wib
Sebelum mudik sebaiknya periksa pelumas mesin kendaraan
Jumat, 31 Maret 2023 14:07 Wib