Jakarta (ANTARA) - Kenaikan harga mobil baru yang tidak sepadan dengan peningkatan daya beli dinilai telah memicu perubahan preferensi konsumen, mendorong konsumen kelas menengah ke bawah mengambil pilihan rasional dengan membeli mobil bekas yang harganya lebih terjangkau.
"Kenaikan harga ini tidak lagi sepadan dengan daya beli yang stagnan, bahkan menurun karena tekanan ekonomi, PHK, dan inflasi kebutuhan pokok yang sedang marak," kata pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu kepada ANTARA pada Jumat.
Ia menyampaikan bahwa harga mobil baru, termasuk Low Cost Green Car (LCGC) yang semula paling terjangkau, tahun ini meningkat.
Kenaikan harga mobil baru dinilai picu perubahan preferensi konsumen

Arsip Foto - Seorang warga memotret mobil yang dipasarkan di bursa penjualan mobil di Blok M Square, Jakarta, Rabu (16/4/2025). (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)