Komitmen jaga keharmonisan di tengah keberagaman di Kapuas Hulu
Kapuas Hulu (ANTARA) - Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk terus menjaga dan merawat keharmonisan, kedamaian dan kerukunan masyarakat di daerah tersebut.
"Kami tetap berkomitmen untuk menjaga kedamaian, kelestarian dan keharmonisan masyarakat Kapuas Hulu di tengah keberagaman," kata Ketua DAD Kapuas Hulu Yanto, saat pengukuhan dan pelantikan pengurus DAD Kapuas Hulu, di Rumah Adat Dayak Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Yanto, masyarakat adat di Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 22 sub suku yang hidup di tengah-tengah keberagaman masyarakat Kapuas Hulu
Menurutnya, semua bisa hidup berdampingan dengan rasa kedamaian, kekeluargaan karena sebuah komitmen bersama.
Oleh karena itu, Yanto menekankan kepada seluruh jajaran pengurus adat untuk segera menyelesaikan persoalan apabila ada terjadi, sehingga tidak tunda-tunda.
"Perlu saya ingatkan bahwa DAD bukanlah eksekutor dalam hukum adat, yang memiliki kewenangan dalam memutuskan suatu persoalan hukum adat adalah pengurus adat dan para temenggung," katanya.
Dalam kesempatan itu juga, Yanto menyatakan bahwa Dewan Adat Dayak Kapuas Hulu siap mendukung program pembangunan pemerintah untuk mewujudkan Kapuas Hulu yang harmonis, energik, berdaya saing, amanah dan terampil (Kapuas Hulu Hebat).
Sementara itu, Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat Cornelius Kimha menegaskan pengurus DAD Kapuas Hulu harus mampu mengayomi seluruh masyarakat khususnya masyarakat adat di Kapuas Hulu, tanpa memandang perbedaan.
"Yang perlu di contoh di daerah Kaltim dan Kalsel pengurus DAD-nya seorang Muslim dan sudah haji, artinya apa agama itu suatu keyakinan urusan pribadi manusia kepada Tuhan, sedangkan suku tidak bisa dirubah, sebagai jati diri dan identitas kita dan tetap berkolaborasi dalam adat dan budaya," katanya.
Dia berharap DAD Kapuas Hulu bisa bersinergi dengan semua pihak, dengan pemerintah daerah dan seluruh kalangan suku mau pun agama yang ada di Kapuas Hulu.
"Sebagai organisasi masyarakat kita harus memiliki manfaat menyuarakan aspirasi masyarakat serta bersinergi dengan semua pihak tanpa memandang perbedaan termasuk dengan pemerintah," pesan Kimha.
Untuk diketahui, pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kapuas Hulu periode 2022-2027 dikukuhkan oleh Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat Cornelius Kimha yang dihadiri oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, Ketua DPRD Kapuas Hulu Kuswandi dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu dan jajaran Forkopimda Kapuas Hulu serta pengurus DAD Kapuas Hulu periode sebelumnya. BBWS Sumatera VIII pelihara DAS
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII menyebutkan pemeliharaan Daerah Aliran Sungai (DAS) perlu terus dilakukan sebagai upaya mencegah banjir di Sumatera Selatan seiring banjir melanda beberapa wilayah seperti Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Musi Rawas.
Kepala BBWS Sumatera VIII Maman Noprayamin di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis, mengatakan langkah mencegah banjir salah satunya adalah pemeliharaan DAS yang baik.
"Perlunya menjaga DAS, sebab jika tidak dijaga, terjadi pendangkalan atau sedimentasi yang mengakibatkan banjir," katanya.
OKU Sumsel atasi penyebab banjir
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di Kota Baturaja saat musim hujan, khususnya di Kelurahan Baturaja Permai dan Sekar Jaya, agar ke depan bencana alam tidak terulang lagi.
"Dua kelurahan di Kecamatan Baturaja Timur ini menjadi langganan banjir hampir setiap tahun saat musim hujan," kata Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Kamis.
Untuk mengatasi banjir di daerah itu, kata dia, tahun ini Gubernur Sumsel sudah mengalokasikan dana guna normalisasi sungai di dua kelurahan tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DAD Kapuas Hulu komitmen jaga keharmonisan di tengah keberagaman
"Kami tetap berkomitmen untuk menjaga kedamaian, kelestarian dan keharmonisan masyarakat Kapuas Hulu di tengah keberagaman," kata Ketua DAD Kapuas Hulu Yanto, saat pengukuhan dan pelantikan pengurus DAD Kapuas Hulu, di Rumah Adat Dayak Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Yanto, masyarakat adat di Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 22 sub suku yang hidup di tengah-tengah keberagaman masyarakat Kapuas Hulu
Menurutnya, semua bisa hidup berdampingan dengan rasa kedamaian, kekeluargaan karena sebuah komitmen bersama.
Oleh karena itu, Yanto menekankan kepada seluruh jajaran pengurus adat untuk segera menyelesaikan persoalan apabila ada terjadi, sehingga tidak tunda-tunda.
"Perlu saya ingatkan bahwa DAD bukanlah eksekutor dalam hukum adat, yang memiliki kewenangan dalam memutuskan suatu persoalan hukum adat adalah pengurus adat dan para temenggung," katanya.
Dalam kesempatan itu juga, Yanto menyatakan bahwa Dewan Adat Dayak Kapuas Hulu siap mendukung program pembangunan pemerintah untuk mewujudkan Kapuas Hulu yang harmonis, energik, berdaya saing, amanah dan terampil (Kapuas Hulu Hebat).
Sementara itu, Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat Cornelius Kimha menegaskan pengurus DAD Kapuas Hulu harus mampu mengayomi seluruh masyarakat khususnya masyarakat adat di Kapuas Hulu, tanpa memandang perbedaan.
"Yang perlu di contoh di daerah Kaltim dan Kalsel pengurus DAD-nya seorang Muslim dan sudah haji, artinya apa agama itu suatu keyakinan urusan pribadi manusia kepada Tuhan, sedangkan suku tidak bisa dirubah, sebagai jati diri dan identitas kita dan tetap berkolaborasi dalam adat dan budaya," katanya.
Dia berharap DAD Kapuas Hulu bisa bersinergi dengan semua pihak, dengan pemerintah daerah dan seluruh kalangan suku mau pun agama yang ada di Kapuas Hulu.
"Sebagai organisasi masyarakat kita harus memiliki manfaat menyuarakan aspirasi masyarakat serta bersinergi dengan semua pihak tanpa memandang perbedaan termasuk dengan pemerintah," pesan Kimha.
Untuk diketahui, pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kapuas Hulu periode 2022-2027 dikukuhkan oleh Ketua DAD Provinsi Kalimantan Barat Cornelius Kimha yang dihadiri oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, Ketua DPRD Kapuas Hulu Kuswandi dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Kapuas Hulu dan jajaran Forkopimda Kapuas Hulu serta pengurus DAD Kapuas Hulu periode sebelumnya. BBWS Sumatera VIII pelihara DAS
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII menyebutkan pemeliharaan Daerah Aliran Sungai (DAS) perlu terus dilakukan sebagai upaya mencegah banjir di Sumatera Selatan seiring banjir melanda beberapa wilayah seperti Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan Musi Rawas.
Kepala BBWS Sumatera VIII Maman Noprayamin di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis, mengatakan langkah mencegah banjir salah satunya adalah pemeliharaan DAS yang baik.
"Perlunya menjaga DAS, sebab jika tidak dijaga, terjadi pendangkalan atau sedimentasi yang mengakibatkan banjir," katanya.
OKU Sumsel atasi penyebab banjir
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di Kota Baturaja saat musim hujan, khususnya di Kelurahan Baturaja Permai dan Sekar Jaya, agar ke depan bencana alam tidak terulang lagi.
"Dua kelurahan di Kecamatan Baturaja Timur ini menjadi langganan banjir hampir setiap tahun saat musim hujan," kata Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Kamis.
Untuk mengatasi banjir di daerah itu, kata dia, tahun ini Gubernur Sumsel sudah mengalokasikan dana guna normalisasi sungai di dua kelurahan tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DAD Kapuas Hulu komitmen jaga keharmonisan di tengah keberagaman