Ferrari petik pelajaran berharga dari Piala Asia U-20

id Piala asia u20,Timnas indonesja u20,Muhammad ferrari

Ferrari petik pelajaran berharga dari Piala Asia U-20

Kapten timnas Indonesia U-20 Muhammad Ferrari (kedua dari kiri) menjawab pertanyaan para pewarta pada konferensi pers setelah pertandingan Piala Asia U-20 melawan Uzbekistan, yang berlangsung di Stadion Istiqlol, Fergana, Selasa (7/3/2023). (ANTARA/RAUF ADIPATI)

Fergana (ANTARA) -
Bek tengah sekaligus kapten timnas Indonesia U-20 Muhammad Ferrari mengatakan dirinya telah memetik pelajaran berharga dari penampilan di Piala Asia U-20, menjelang kompetisi besar lainnya Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada Mei.
 
Garuda Muda gagal lolos ke fase perempat final, setelah hanya menduduki peringkat ketiga di Grup A Piala Asia U-20. Meski memiliki koleksi poin yang sama dengan Irak yakni empat poin, namun lawan Indonesia pada pertandingan pertama itu berhak melaju ke putaran gugur berkat keunggulan selisih gol.
 
"Semua orang tahu memang dari segi fisik kami kalah, tapi tak ada yang tidak mungkin di sepak bola, para pemain Timnas U-20 itu cepat dan hal itu bisa jadi modal kami untuk mengungguli lawan," kata Ferrari pada konferensi pers setelah pertandingan melawan Uzbekistan di Stadion Istiqlol, Fergana, Selasa waktu setempat.
 
Pada pertandingan melawan Uzbekistan yang berakhir imbang 0-0, timnas Indonesia sebenarnya tampil cukup baik. Untuk masalah serangan, mereka memang masih kesulitan dengan hanya mencatatkan total empat tembakan.

Namun dalam sisi pertahanan, para pemain bertahan Indonesia tampil baik dengan keberhasilan mengatasi 18 tembakan yang dilepaskan Uzbekistan.
 
"Alhamdulillah meski hasil kurang memuaskan, kami bermain baik, apa yang dimau pelatih bisa kami terapkan, termasuk dalam defend. Sehingga kami tidak kebobolan di laga ini," ucap pemain asal Persija Jakarta tersebut.
 
Sepanjang keikutsertaan pada Piala Asia U-20 ini, tim nasional Indonesia tercatat kemasukan dua gol dan memasukkan satu gol dari tiga pertandingan yang diikutinya. Kekalahan 0-2 pada laga pertama kontra Irak menjadi batu sandungan utama yang membuat langkah Garuda Muda terhenti di fase grup.