Batam (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Balai Karimun mulai lakukan pemindahan muatan kapal tanker MT Young Yong berbendera Djibouti yang kandas di perairan Selat Singapura dekat Pulau Tekong Kecil, Batam, Kepulauan Riau.“Hari ini sesegera mungkin di lakukan pemindahan muatan, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kasubag Humas KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun Inna Maulina melalui pesan aplikasi di Batam, Selasa.
Pilihan itu diambil setelah pihaknya bersama pihak-pihak terkait melakukan rapat terkait penanganan kapal.
“Karena di sekitar lokasi ada pipa gas bawah laut menuju Singapura, makanya sesegera mungkin dilakukan pemindahan muatan,” ucapnya.
Terpisah, Komandan KAL Marapas Kapten Laut (P) Almahdi mengatakan, Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal IV dalam hal ini KAL Marapas I-4-65 sudah melaksanakan patroli lanjutan terhadap kapal tanker tersebut.
“Patroli ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya kebocoran minyak mentah pada tanki kargo dan tidak mengganggu lalu lintas TSS (Traffic Separation Scheme) Singapura-Indonesia,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan penyelaman untuk mengecek seluruh bagian kapal.
“Namun untuk penyelaman ini hasilnya nihil, karena arus yang begitu kuat,” ucapnya.
Kapal tanker MT Young Yong itu kandas pada Kamis (27/10) malam sekitar pukul 20.18 WIB. Kapal itu mengalami kandas di Utara Pulau Takong Kecil di koordinat 1' 07.670 N / 103" 42.940 E.
Kapal itu bertolak dari Pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia tanggal 18 Oktober 2022 lalu, kapal itu berlayar dengan tujuan Pulau Nipa, Karimun, Kepri namun belum sampai tujuan kapal tersebut kandas.
Lokasi kapal kandas berada di atas jalur pipa gas Indonesia ke Singapura. Kapal tanker itu memiliki ukuran panjang 320.28 meter dan lebar 58.00 meter dan diketahui tengah bermuatan fuel oil sebanyak 284.429 ton, sehingga proses evakuasi dilakukan KSOP dengan hati-hati.