Andikpas LPKA Palembang berlatih pertolongan pertama penyelamatan medis

id Andikpas, LPKA Palembang, latih pertolongan pertama, penyelamatan medis, latih andikpas, kemenkumham

Andikpas LPKA Palembang berlatih pertolongan pertama penyelamatan medis

Andikpas LPKA Palembang dilatih pertolongan pertama penyelamatan medis (ANTARA/Yudi Abdullah/22)

Palembang (ANTARA) - Anak didik pemasyarakatan (Andikpas) Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Palembang, Kemenkumham Sumatera Selatan diberikan pelatihan mengenai pertolongan pertama penyelamatan medis.

Kepala LPKA Palembang, Hamdi Hasibuan di Palembang, Ahad, mengatakan, puluhan Andikpas diberikan pelatihan dasar-dasar pertolongan pertama kecelakaan, gangguan kesadaran, gangguan pernafasan, penunjang hidup dasar, alat dan perlengkapan pertolongan pertama, hingga teknik evakuasi dan transportasi korban.

Untuk melakukan pelatihan tersebut, pihaknya bekerja sama dengan PKBI Provinsi Sumsel dan PMI Kota Palembang.

Dia menjelaskan, secara umum pertolongan pertama merupakan perawatan dini yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis.

Tujuan utama pelatihan ini, untuk mempertahankan penderita tetap hidup atau terhindar dari maut, membuat keadaan penderita tetap stabil, mengurangi rasa nyeri, ketidaknyamanan dan rasa cemas serta menghindarkan kecacatan yang lebih parah, ujarnya.

Sementara Kakanwil Kemenkumham Sumsel Harun Sulianto mengapresiasi pelatihan penyelamatan pertama yang diberikan kepada Andikpas.

Semua materi yang didapat dalam pelatihan tersebut, diharapkan dapat diimplementasikan Andikpas sebaik-baiknya dalam lingkungan LPKA dan di tengah-tengah masyarakat ketika selesai menjalani masa pidana.

Untuk mendampingi Andikpas mengimplementasikan kemampuan memberikan pertolongan pertama penyelamatan medis, disiagakan petugas LPKA Kelas I Palembang yang siap bertugas dan dipanggil sewaktu-waktu atau secara "on call" sehingga pelayanan medis terhadap Andikpas dapat optimal, kata Kakanwil Harun.