Pengamat dorong ubah pola investasi ke arah yang lebih hijau

id hari bumi,perubahan iklim

Pengamat dorong ubah pola investasi  ke arah yang lebih hijau

Warga menunjukkan benih ikan sebelum dilepaskan ke Sungai Gelis, Desa Menawan, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (17/4/2022). Gerakan menebar sebanyak 8.000 benih ikan di sungai tersebut untuk menyambut Hari Bumi (Earth Day) sekaligus sebagai upaya untuk menjaga kelestarian ekosistem lingkungan sungai. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/hp. (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)

Jakarta (ANTARA) - Masyarakat umum dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dan pencapaian target iklim dengan mengubah pola konsumsi dan pola investasi ke arah yang lebih hijau, kata Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia Cerah Adhityani Putri.

Menurut Adhityani hal itu sesuai dengan tema Hari Bumi 2022 yang diperingati setiap 22 April yaitu "Invest in Our Planet" atau berinvestasi di planet kita.

"Tolong bantu sama-sama untuk ubah konsumsi dan pola investasi kita untuk ke arah yang lebih hijau, paling mudah seperti itu," tutur Adhityani ketika menjawab pertanyaan ANTARA dari Jakarta, Kamis.

Yayasan Indonesia Cerah adalah organisasi nirlaba yang bergerak mendorong kebijakan transisi energi, memberi contoh seperti tren investasi saham yang dilakukan oleh masyarakat saat ini. Dia berharap tren investasi saham itu dilakukan dengan memeriksa rekam jejak perusahaan sebelum melakukan investasi.

Adhityani mengajak semua pihak untuk mulai memilih investasi kepada entitas yang memiliki komitmen melestarikan lingkungan dan terbukti menjalankannya. Serta menghindari berinvestasi ke entitas yang memiliki peran dalam kerusakan lingkungan.

"Coba cari investasi dari perusahaan-perusahaan yang memang mereka punya komitmen untuk menjadi bersih, untuk net zero emission (netralitas karbon), untuk menjadi hijau," ujarnya.

Dia juga mendorong semua pihak untuk memperhatikan konsumsi, agar mempertimbangkan memilih opsi yang lebih ramah terhadap lingkungan mulai dari bahan sampai dengan proses produksi.

"Peralatan di sekitar rumah juga bisa mencari bahan-bahan yang lebih durable (tahan lama) dan sustainable (berkelanjutan) dan hindari plastik sebisa mungkin," demikian Adhityani Putri.