Zurich (ANTARA) - Ukraina kehabisan persediaan oksigen untuk pasien kritis, demikian menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (27/2), menyerukan jalur aman bagi impor darurat di tengah situasi perang.
"Kondisi persediaan oksigen di Ukraina hampir mendekati titik yang sangat berbahaya. Truk-truk tidak dapat mengangkut pasokan oksigen dari pabrik ke rumah sakit di seluruh negeri, termasuk di ibu kota Kiev," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Direktur WHO Regional Eropa Hans Kluge lewat sebuah pernyataan.
"Mayoritas rumah sakit bakal kehabisan cadangan oksigen mereka dalam 24 jam ke depan. Beberapa di antaranya sudah habisan. Kondisi ini mengancam ribuan nyawa."
Oksigen sangat penting bagi pasien dengan berbagai macam kondisi, termasuk 1.700 pasien COVID rawat inap dan pasien penyakit kritis lainnya yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan, kelahiran, sepsis, luka dan trauma.
Layanan rumah sakit darurat juga terancam mengalami padam listrik, sementara ambulans yang membawa pasien bisa saja terjebak dalam baku tembak.
WHO mengatakan sedang berupaya menambah pasokan oksigen, kemungkinan besar menggunakan oksigen cair dan silinder dari jaringan regional.
Pasokan-pasokan ini akan membutuhkan rute transit yang aman setelah meninggalkan koridor logistik melalui Polandia.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Ini enam negara melaju ke final babak play-off Kualifikasi Euro 2024
Jumat, 22 Maret 2024 13:16 Wib
Konflik Rusia-NATO tak terelakkan jika pasukan Barat ada di Ukraina
Rabu, 28 Februari 2024 11:21 Wib
Rudal Korut ditemukan di Ukraina gunakan komponen buatan Eropa, AS
Rabu, 21 Februari 2024 11:35 Wib
Barat di antara Perang Ukraina danPerang Gaza
Selasa, 5 Desember 2023 11:47 Wib
Inggris sangkal kirim pasukan ke Ukraina
Senin, 2 Oktober 2023 14:15 Wib
Italia kalahkan Ukraina
Rabu, 13 September 2023 9:06 Wib
Amerika Serikat minta warganya tinggalkan Belarus, Lithuania tutup perbatasan
Selasa, 22 Agustus 2023 10:40 Wib
Belanda dan Denmark akan kirim jet F-16 ke Ukraina
Senin, 21 Agustus 2023 12:04 Wib