Palembang (ANTARA) - Kampung Tangguh Anti Narkoba di Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang, Sumatera Selatan menjadi lokasi wisata baru di kota tersebut yang sejak lama mengusung tema wisata sungai.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat peresmian kampung tersebut, Rabu mengatakan dirinya sama sekali tidak pernah menyangka lokasi padat penduduk ini akhirnya berkat inisiasi Polri bisa diubah menjadi lokasi wisata.
“Sebelumnya, tidak pernah terpikir di lokasi ini bisa ada taman atau menjadi tempat masyarakat berkumpul. Artinya, inisiasi dan inovasi seperti ini yang patut diapresiasi,” kata Herman Deru dengan didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto dan Wali Kota Palembang Harnojoyo .
Dalam kesempatan itu, ia bersama jajaran Forum Komunikasi Pemerintah Daerah Sumsel melakukan penebaran benih aliran anak Sungai Musi, Sungai Kembangka yang melintas di kawasan tersebut.
Aliran air terbilang jernih tanpa sampah sehingga semakin mempercantik kampung yang berada di tengah Kota Palembang tersebut.
“Kami menebar benih ini sebagai simbol bahwa air di sini sudah bagus, ikan dapat berkembang biak dengan baik. Jadi julukan sebagai Venesia in Palembang sudah cocok disematkan di kampung ini,” kata dia.
Deru mengharapkan inovasi seperti ini terus digalakkan Forkominda untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Sumsel.
Pemprov berharap Polri bisa meneruskannya hingga ke tingkat kabupaten kota hingga ke desa dengan mengoptimalkan kerja sama dengan tokoh masyarakat.
“Terpenting yakni bagaimana menanamkan rasa memiliki bagi warganya, sehingga akan muncul tekad untuk menjadikan kampungnya anti narkoba,” kata dia.
Sejauh ini narkoba tetap menjadi ancaman bagi keberlangsungan generasi bangsa. Pengguna barang haram ini menyasar seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial.
Tentunya menjadi tugas dari aparat penegak hukum untuk memutus rantai peredaran narkoba, dan salah satunya melalui inovasi dari pendirian Kampung Tangguh Anti Narkoba ini.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan pemkot menargetkan setiap kecamatan setidaknya memiliki satu Kampung Tangguh Anti Narkoba.
Kampung ini bukan hanya menjadi benteng bagi masyarakat untuk menghalau peredaran narkoba tapi juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk mandiri dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
“Terutama di saat pandemi ini, kampung anti narkoba ini bisa juga dikembangkan menjadi pusat bisnis UMKM hingga lokasi wisata yang bisa menyejahterakan masyarakat,” kata Harnojoyo.
Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan saat ini sudah diinisiasi pembentukan Kampung Tangguh Anti Narkoba di setiap kabupaten/kota Sumsel.
“Tentunya kami sangat merespon positif keinginan dari Gubernur agar didirikan hingga simpul terakhir yakni desa,” kata Toni.
Ia mengatakan persoalan peredaran narkoba ini menjadi persoalan bersama yang membutuhkan sinergi dari berbagai pihak untuk mengatasinya.
Jika hanya mengandalkan Polri maka akan sulit diberantas karena dihadapkan keterbatasan SDM dan dana, sementara jaringan peredaran narkoba itu memiliki kemampuan sebaliknya sebaliknya. Artinya, juga dibutuhkan ketangguhan dari masyarakat sendiri untuk menolak penggunaan narkoba.
“Kami melibatkan banyak pihak mulai dari pemerintah kabupaten dan kota, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda serta pemangku kepentingan lainnya,” kata Kapolda.
Untuk mewujudkan kampung tersebut menjadi asri, Polda Sumsel bekerja sama dengan Pemkot Palembang membangun kawasan tersebut, mulai dari memperbaiki jembatan, membangun taman, menata rumah warga, membuat tanam hidroponik, menyediakan sarana pariwisata (perahu) hingga mengubah arah muka rumah warga jadi menghadap ke sungai.