Palembang targetkan restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro rampung 2024
Sumatera Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan menargetkan pengerjaan restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro yang memiliki panjang keseluruhan 11 kilometer rampung pada 2024 mendatang.
Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Sabtu mengatakan, restorasi Sungai Sekanak Lambidaro yang menjadi proyek strategis nasional (PSN) oleh BBWSS VIII Kementerian PUPR tersebut pengerjaannya dilakukan secara multiyears.
"Jadi karena multiyears kami minta secepatnya, paling tidak 2024 sudah rampung secara keseluruhan 11 kilometer," kata Harnojoyo seusai pembukaan Festival Sungai Sekanak-Lambidaro di Jalan Brigjen Dhani Effendi, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, Sabtu.
Harnojoyo menganggap restorasi tersebut sangat penting dilakukan karena tujuannya untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai pengendali banjir.
Selain itu, kata dia, kawasan di aliran sungai tersebut juga dipersiapkan menjadi pusat pariwisata air dan kuliner.
Karena lokasinya yang strategis yakni berada di tengah kota juga bakal merelokasi para pelaku UMKM dari pedestrian Jalan Jendral Sudirman ke sana sehingga perekonomian masyarakat setempat bisa berjalan.
Jadi dengan begitu secara keseluruhan untuk merampungkan restorasi aliran anak Sungai Musi tersebut diestimasi membutuhkan anggaran senilai Rp400 miliar.
"Sungai ini akan jadi ikon baru, karena itu semua ada perencanaanya. Restorasi ini dilakukan secara bertahap, bagian-per bagian, tidak bisa langsung seluruhnya dalam satu waktu jadi mohon dukungannya," ujarnya.
Dia menjelaskan, pada awalnya sebelum menjadi PSN pemerintah kota menganggarkan senilai Rp10 miliar dari APBD tahun 2018.
Anggaran tersebut dipersiapkan untuk mengerjakan restorasi dari hilir Sungai Sekanak di kawasan Jerambah Karang, Kelurahan 22 Ilir.
Kemudian dalam perjalanannya, kata dia, pemerintah kota berhasil mendapatkan dukungan dari Kementerian PUPR untuk melanjutkan restorasi dari hilir sungai di kawasan Jerambah Karang hingga ke Jalan Brigjen Dhani Effendi.
"Juli 2019 beraudiensi dan pak Menteri menyetujui sungai ini direstorasi. Karena sungai ini tersambung dari Sekanak - Lambidaro terus pembangunan ini dilanjutkan oleh BBWSS VIII Kementerian PUPR," kata dia.
Pengerjaan tahap awal itu dimulai pada 5 mei 2020 dan selesai pada 2021 meliputi aliran sungai dari Jembatan Karang - Jembatan Datuk Akib sampai Jembatan PIM di Jalan Brigjen Dhani Effendi.
Pada tahap itu BBWSS VIII mengerjakan restorasi sepanjang 800 meter dan lebar sungai 4-8 meter dengan anggaran yang digunakan senilai Rp42 miliar dari APBN.
Kemudian bakal dilanjutkan pada awal Maret sampai akhir Desember 2022 sepanjang 1,3 kilometer lagi dari Jembatan PIM di Jalan Brigjen Dhani Effendi sampai kantor DPRD Sumsel (Jalan Bintan) dengan anggaran senilai Rp98 miliar dari APBN.
Harnojoyo mengharapkan, program yang dijalankan pemerintah untuk menjadikan Sungai Sekanak-Lambidaro bersih dan indah itu maka juga didukung oleh masyarakat dengan tidak membuang sampah dan merusak fasilitas yang ada.
"Sungai ini milik kita bersama maka, kami pemerintah benar-benar berharap kepada masyarakat untuk turut menjaganya, jangan membuang sampah karena satu sampah adalah bencana bagi kita semua," tandasnya.
Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Sabtu mengatakan, restorasi Sungai Sekanak Lambidaro yang menjadi proyek strategis nasional (PSN) oleh BBWSS VIII Kementerian PUPR tersebut pengerjaannya dilakukan secara multiyears.
"Jadi karena multiyears kami minta secepatnya, paling tidak 2024 sudah rampung secara keseluruhan 11 kilometer," kata Harnojoyo seusai pembukaan Festival Sungai Sekanak-Lambidaro di Jalan Brigjen Dhani Effendi, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, Sabtu.
Harnojoyo menganggap restorasi tersebut sangat penting dilakukan karena tujuannya untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai pengendali banjir.
Selain itu, kata dia, kawasan di aliran sungai tersebut juga dipersiapkan menjadi pusat pariwisata air dan kuliner.
Karena lokasinya yang strategis yakni berada di tengah kota juga bakal merelokasi para pelaku UMKM dari pedestrian Jalan Jendral Sudirman ke sana sehingga perekonomian masyarakat setempat bisa berjalan.
Jadi dengan begitu secara keseluruhan untuk merampungkan restorasi aliran anak Sungai Musi tersebut diestimasi membutuhkan anggaran senilai Rp400 miliar.
"Sungai ini akan jadi ikon baru, karena itu semua ada perencanaanya. Restorasi ini dilakukan secara bertahap, bagian-per bagian, tidak bisa langsung seluruhnya dalam satu waktu jadi mohon dukungannya," ujarnya.
Dia menjelaskan, pada awalnya sebelum menjadi PSN pemerintah kota menganggarkan senilai Rp10 miliar dari APBD tahun 2018.
Anggaran tersebut dipersiapkan untuk mengerjakan restorasi dari hilir Sungai Sekanak di kawasan Jerambah Karang, Kelurahan 22 Ilir.
Kemudian dalam perjalanannya, kata dia, pemerintah kota berhasil mendapatkan dukungan dari Kementerian PUPR untuk melanjutkan restorasi dari hilir sungai di kawasan Jerambah Karang hingga ke Jalan Brigjen Dhani Effendi.
"Juli 2019 beraudiensi dan pak Menteri menyetujui sungai ini direstorasi. Karena sungai ini tersambung dari Sekanak - Lambidaro terus pembangunan ini dilanjutkan oleh BBWSS VIII Kementerian PUPR," kata dia.
Pengerjaan tahap awal itu dimulai pada 5 mei 2020 dan selesai pada 2021 meliputi aliran sungai dari Jembatan Karang - Jembatan Datuk Akib sampai Jembatan PIM di Jalan Brigjen Dhani Effendi.
Pada tahap itu BBWSS VIII mengerjakan restorasi sepanjang 800 meter dan lebar sungai 4-8 meter dengan anggaran yang digunakan senilai Rp42 miliar dari APBN.
Kemudian bakal dilanjutkan pada awal Maret sampai akhir Desember 2022 sepanjang 1,3 kilometer lagi dari Jembatan PIM di Jalan Brigjen Dhani Effendi sampai kantor DPRD Sumsel (Jalan Bintan) dengan anggaran senilai Rp98 miliar dari APBN.
Harnojoyo mengharapkan, program yang dijalankan pemerintah untuk menjadikan Sungai Sekanak-Lambidaro bersih dan indah itu maka juga didukung oleh masyarakat dengan tidak membuang sampah dan merusak fasilitas yang ada.
"Sungai ini milik kita bersama maka, kami pemerintah benar-benar berharap kepada masyarakat untuk turut menjaganya, jangan membuang sampah karena satu sampah adalah bencana bagi kita semua," tandasnya.