Geliat Seffino bisnis ikan mas koki berawal dari kegundahan

id seffio ardiando aguilera, usaha mas koki, budidaya mas koki,pembelajaran daring,geliat pelajar di tengah pandemi, kreati

Geliat Seffino bisnis ikan mas koki berawal dari kegundahan

Seffino Ardiando Aguilera memanen ikan hias mas koki di kolam budidaya miliknya di Karangan, Trenggalek (ANTARA/HO - Seffino)

Semua berawal dari kegundahan hati Seffino Ardiando Aguilera yang merasa pembelajaran daring sekolahnya di awal pandemi COVID-19, tidak bisa dia jalani dengan optimal

Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Semua berawal dari kegundahan hati Seffino Ardiando Aguilera yang merasa pembelajaran daring sekolahnya di awal pandemi COVID-19, tidak bisa dia jalani dengan optimal.

Sudah pembelajarannya virtual, tidak bisa bertemu dan bersenda gurau dengan teman sekelas di sekolah, gadget miliknya masuk golongan jadul sehingga kerap putus-nyambung saat kelas online berlangsung.

Belum lagi paket data internet kerap "kembang-kempis" karena pemakaian harus berbagi kuota dengan video streaming dan main game online untuk selingan hiburan membunuh penat.

Siswa salah satu sekolah menengah atas itupun mulai memutar otak agar sarana penunjang untuk pembelajaran daring miliknya bisa "up to date". Beli gadget dan komputer jinjing baru dengan spesifikasi mumpuni.

"Kendala teknis itu membuat saya berfikir untuk mengganti (beli) hape (ponsel) baru dan laptop dengan spek terbaik," ucap Seffino mulai bercerita.

Ia menghela nafas sejenak sembari matanya memanangi kolam ikan budidaya mas koki miliknya yang berada di belakang rumah orang tuanya di Desa Karangan, Kecamatan Trenggalek.

Sejumput pakan berbahan sentrat khusus untuk ikan dia ambil dari bak lalu dilemparkannya ke arah kolam. Lemparan yang lemah saja. Pakan sentrat yang dilempar terberai mendarat di atas permukaan air kolam dan langsung disambut ratusan atau bahkan seribuan lebih ikan mas koki yang sepertinya tak pernah kenyang disuguh pakan.

Kecipak ikan-ikan yang berebut makanan menjadi hiburan tersendiri. Sudut bibir Seffino yang masih belia itu pun tersungging tanda bahagia. Usaha budidaya dan berdagang ikan mas koki yang telah dijalani hampir setahun lebih itu boleh dibilang sukses besar.

Standarnya untuk pemula seperti Seffino yang awalnya iseng berternak atau membudidaya ikan mas koki untuk memuaskan hobi akan ikan.

"Sekalian saya memilih belajar berbisnis untuk mengisi waktu luang ketika belajar online (daring) dari rumah," ujarnya melanjutkan.

Selain memang hobi memelihara ikan, dukungan dari internal keluarga juga menjadi semangat tersendiri bagi Seffino. Pasalnya orang tua seffino juga menggeluti usaha budidaya ikan konsumsi, lele.

"Saya sendiri memilih usaha ikan mas koki karena setelah membaa banyak referensi, ikan hias ini memiliki pasar yang potensial,” katanya.

Seffino Ardiando Aguilera memanen ikan hias mas koki di kolam budidaya miliknya di Karangan, Trenggalek (ANTARA/HO - Seffino)

Dukungan Keluarga

Dibantu sang ayah, Andik Purwanto yang sudah berpengalaman menggeluti budidaya ikan selama bertahun-tahun, usaha rintisan Seffino berkembang nyaris tanpa hambatan.

Ia melakukannya jauh lebih mudah ketimbang orang lain karena memang secara finansial Seffino nyaris tak keluar modal. Infrastruktur kolam tersedia, air melimpah, peralatan kerja lengkap, modal usaha pun dipinjami orang tua.

Tugas Seffino boleh dibilang tinggal belajar merawat ikan mas koki budidaya miliknya dengan baik dan benar. Mengatur manajemen pakan yang tepat, mengontrol kadar keasaman air serta memisah ikan-ikan yang sakit agar tidak menular ke yang lain. Dan mengobatinya hingga sembuh jika masih memungkinkan.

Semua menjadi lebih mudah karena asistensi sang ayah tidak pernah lepas. Maklum saja, orang tua mana yang tak senang dan bangga melihat putranya bisa berdikari di usianya yang masih sangat belia.

Singkat cerita, usaha ikan mas koki Seffino pun berkembang pesat. Bahkan usaha ikan mas koki tersebut dilirik BUMD di kampungnya dengan menawarkan program kerja sama kemitraan.

Sukses Seffino yang mulai mendulang rupiah dari penjualan ikan mas koki menginspirasi beberapa warga lain. Mereka pun mengikuti program kerja sama tersebut dengan Seffino sebagai pioner sekaligus percontohan.

Banyak pedagang yang melirik empat jenis ikan mas koki budidaya Seffino. Tak tanggung-tanggung, selain dari lokal Trenggalek, banyak pedagang dari luar daerah hingga pulau membeli ikan mas koki dari lajang 17 tahun itu.

Kini, setelah hampir setahun menggeluti usaha dan budidaya ikan mas koki, Seffino bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah setiap pekannya. Bahkan ia pernah mendapat omzet antara Rp5 juta hingga Rp6 juta dalam sepekan.

"Selain (pembeli) dari Trenggalek, ada juga pembeli dari Malang, Semarang bahkan ada yang sampai Bali. Pembeliannya bervariasi, ada yang partaian (skala besar) dan lain sebagainya," tuturnya.

Dengan penghasilan besar itu, Seffino tak hanya mampu membeli gadget canggih versi terbaru dan komputer jinjing dengan spesifikasi tinggi. Ia bahkan sudah bisa membeli motor dengan uang hasil keringat sendiri. Tidak lagi harus merajuk ke orang tua.

Selain transaksi manual, ia juga memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memasarkan ikan mas koki jenis" ryukin", "ranchu", panda dan three collor" miliknya.

Untuk memperluas jangkauan pemasaran, tak jarang ia mengikutsertakan ikan mas koki miliknya di ajang penjualan lelang. Sebab, penjualan dinilai potensial memancing penjualan skala besar.

"Lelang ikan di media sosial banyak peminatnya," katanya.

Seffino kini bisa merasakan buah manis dari jerih payahnya mengubah pola pikir dari sekedar rebahan nonfaedah usai mengikuti pembelajaran untuk dimanfaatkan menjadi pundi-pundi rupiah.

Meskipun demikian, Ardiando mengaku tak melupakan tanggung jawabnya sebagai pelajar. (*)