Ahli mikrobiologi prakirakan Sumsel bebas COVID-19 awal 2022
Kondisi penyebaran yang terus mereda ini sebuah pertanda baik sehingga Sumsel mempunyai harapan di akhir tahun nanti terbebas dari pandemi ini
Sumatera Selatan (ANTARA) - Ahli Mikrobiologi Sumatera Selatan (Sumsel) Yuwono M Biomed memprakirakan provinsi ini akan terbebas dari pandemi COVID-19 pada awal tahun 2022, karena dalam penghitungan jumlah kasus baru yang konfirmasi positif terinfeksi virus tersebut saat ini terus berkurang dan yang sembuh semakin banyak.
“Kondisi penyebaran yang terus mereda ini sebuah pertanda baik sehingga Sumsel mempunyai harapan di akhir tahun nanti terbebas dari pandemi ini,” kata Yuwono di Palembang, Minggu.
Menurutnya, konsistensi dalam menekan penyebaran kasus COVID-19 menjadi syarat untuk mencapai keterbebasan tersebut.
Dimana berdasarkan perkiraan banyak ahli masa transisi dari pandemi menuju endemi berlangsung selama satu sampai dua bulan.
Jadi dengan demikian, lanjutnya, apabila kondisi penyebaran pada September hingga Oktober ini bisa dipertahankan sampai beberapa bulan ke depan, maka selambat-lambatnya akhir tahun atau awal tahun bisa diumumkan endemi.
Baca juga: Sebanyak 11 kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Musi Banyuasin sembuh dalam sehari
“Kasus penyebaran COVID-19 harus terus ditekan seminim mungkin di bawah 100 ribu kasus perbulannya. Bila itu berhasil dilakukan maka prakiraan tadi sangat mungkin terealisasi,” ujar Yuwono juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) ini.
Sementara itu Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mencatat secara kumulitif dari 17 kabupaten/kota per Sabtu (30/10) hanya tersisa tiga kasus konfirmasi positif COVID-19 masing-masing berasal dari Kabupaten Ogan Komring Ulu (OKU) Timur dan Kota Palembang. Kondisi tersebut jauh lebih baik dibandingkan Agustus lalu sebanyak 200-300 orang perhari.
Lalu untuk angka kesembuhan bertambah 28 orang menjadi 56.726 kasus dari sebelumnya 56.692 orang se Sumatera Selatan, per Jumat (29/10) dan kasus kematian 0.
Sejak Kamis (28/10) satu daerah yakni Kabupaten Musi Banyuasin sudah masuk ke dalam zona hijau atau tidak ditemukan kasus COVID-19. Sedangkan 16 kabupaten/kota lainnya berada pada zona kuning atau penyebaran dengan risiko rendah.
Baca juga: Musi Banyuasin kini zona hijau, sembilan kabupaten berpotensi ke level 2 PPKM
“Kabupaten Musi Banyuasin menjadi salah satu daerah yang berhasil menekan penyebaran COVID-19, dari 11 konfirmasi aktif menjadi 0 sejak Jumat (29/10),” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nurainy.
Termasuk cakupan vaksinasi saat ini untuk dosis pertama sudah 2.447.134 orang atau 28,82 persen dari 17 kabupaten kota, dosis kedua 1.500.851 atau 23,81 persen, dan dosis ketiga 33.369 orang atau 68,09 persen.
“Vaksinasi terus kami dorong bersama Forkompimda menerapkan program “Keroyok Vaksin” untuk mencapai kekebalan kelompok 70 persen dari 6,3 juta penduduk sasaran vaksinasi,” tandasnya.
Baca juga: Kabupaten Ogan Komering Ulu menuju zona hijau COVID-19
“Kondisi penyebaran yang terus mereda ini sebuah pertanda baik sehingga Sumsel mempunyai harapan di akhir tahun nanti terbebas dari pandemi ini,” kata Yuwono di Palembang, Minggu.
Menurutnya, konsistensi dalam menekan penyebaran kasus COVID-19 menjadi syarat untuk mencapai keterbebasan tersebut.
Dimana berdasarkan perkiraan banyak ahli masa transisi dari pandemi menuju endemi berlangsung selama satu sampai dua bulan.
Jadi dengan demikian, lanjutnya, apabila kondisi penyebaran pada September hingga Oktober ini bisa dipertahankan sampai beberapa bulan ke depan, maka selambat-lambatnya akhir tahun atau awal tahun bisa diumumkan endemi.
Baca juga: Sebanyak 11 kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Musi Banyuasin sembuh dalam sehari
“Kasus penyebaran COVID-19 harus terus ditekan seminim mungkin di bawah 100 ribu kasus perbulannya. Bila itu berhasil dilakukan maka prakiraan tadi sangat mungkin terealisasi,” ujar Yuwono juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) ini.
Sementara itu Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mencatat secara kumulitif dari 17 kabupaten/kota per Sabtu (30/10) hanya tersisa tiga kasus konfirmasi positif COVID-19 masing-masing berasal dari Kabupaten Ogan Komring Ulu (OKU) Timur dan Kota Palembang. Kondisi tersebut jauh lebih baik dibandingkan Agustus lalu sebanyak 200-300 orang perhari.
Lalu untuk angka kesembuhan bertambah 28 orang menjadi 56.726 kasus dari sebelumnya 56.692 orang se Sumatera Selatan, per Jumat (29/10) dan kasus kematian 0.
Sejak Kamis (28/10) satu daerah yakni Kabupaten Musi Banyuasin sudah masuk ke dalam zona hijau atau tidak ditemukan kasus COVID-19. Sedangkan 16 kabupaten/kota lainnya berada pada zona kuning atau penyebaran dengan risiko rendah.
Baca juga: Musi Banyuasin kini zona hijau, sembilan kabupaten berpotensi ke level 2 PPKM
“Kabupaten Musi Banyuasin menjadi salah satu daerah yang berhasil menekan penyebaran COVID-19, dari 11 konfirmasi aktif menjadi 0 sejak Jumat (29/10),” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nurainy.
Termasuk cakupan vaksinasi saat ini untuk dosis pertama sudah 2.447.134 orang atau 28,82 persen dari 17 kabupaten kota, dosis kedua 1.500.851 atau 23,81 persen, dan dosis ketiga 33.369 orang atau 68,09 persen.
“Vaksinasi terus kami dorong bersama Forkompimda menerapkan program “Keroyok Vaksin” untuk mencapai kekebalan kelompok 70 persen dari 6,3 juta penduduk sasaran vaksinasi,” tandasnya.
Baca juga: Kabupaten Ogan Komering Ulu menuju zona hijau COVID-19