Kabupaten Muba undang masuknya investasi 'hijau'

id musi banyuasin,pemkab muba,musi banyuasin sumsel,kabupaten muba,sumsel,investasi,investasi hijau,sawit ,karet

Kabupaten Muba undang masuknya investasi 'hijau'

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Muba/21)

Sekayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mengundang masuknya investasi ‘hijau’ yakni penanaman modal yang tetap mengedepankan keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex di Sekayu, Senin, mengatakan, model investasi hijau itu telah dimiliki Muba, mulai dari sektor perkebunan sawit, karet hingga pertambangan minyak dan gas.

Bahkan model bisnis ini sudah dikawal oleh Peraturan Daerah sehingga dapat menjadi acuan untuk kalangan pebisnis dalam berusaha di Musi Banyuasin.

“Muba menjadi daerah pilot project untuk program peremajaan sawit, dan menjadi inisiator untuk penggunakan aspal karet. Ini sebagai bukti bahwa Muba sangat serius dengan investasi hijau,” kata dia.

Untuk itu, Muba mengundang para investor menanamkan modal mulai dari sisi hulu hingga hilir dengan tetap mengedepankan pelestarian lingkungan.

Kabupaten Muba sejauh ini menghasilkan aspal karet dan minyak sawit jenis Industrial Vegetable Oil (IVO) sebagai produk turunan dari komoditas karet dan sawit.

Sementara untuk IVO, penyerapan produk hasil petani sawit Muba ini mulai dilakukan pada 2021 untuk menyuplai kebutuhan kilang RU III Plaju, Sumatera Selatan.

Untuk aspal karet sendiri, Muba sudah bisa menyuplai kebutuhan untuk bahan baku pembangunan jalan nasional di Sumatera, sementara untuk IVO nanti kami akan menyuplai ke Pertamina karena saat ini sudah dihasilkan B30, kata dia.

Musi Banyuasin bertekad merealisasikan hilirisasi komoditas ini karena hampir 80 persen penduduknya menggantungkan hidup pada sektor ini.

Berdasarkan data pemkab, luas perkebunan karet rakyat mencapai 459.032 hektare, perusahaan 7.361 hektare, sementara perkebunan kelapa sawit rakyat 141.192 hektare dan perusahaan 302.279 hektare.

Plt Irjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Wijayanti M CP mengatakan kunci akselerasi keberlanjutan SDA yakni bagaimana mengelola modal yang masuk itu tidak menyusutkan SDA.

SDA dan lingkungan hidup adalah modal, maka harus di pupuk dan dijaga sehingga terus tumbuh. Artinya investasi hijau di sini bagaimana untuk menahan tidak terjadi kerusakan, bahkan produksinya bisa dilipatgandakan, kata dia.