Seirampah (ANTARA) - Sedikitnya 49 rumah warga di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, rusak akibat angin puting beliung yang menerjang daerah itu.
Camat Perbaungan Muhammad Fahmi, Minggu, menyampaikan pihaknya hingga kini terus menyalurkan berbagai bantuan terutama yang bersumber dari Pemkab Serdamg Bedagai kepada warga yang terdampak puting beliung.
Selain bantuan material bangunan, dirinya menyebut warga terdampak juga menerima bantuan paket makanan siap santap karena sangat diperlukan untuk kebutuhan berbuka puasa.
“Warga yang jadi korban dan menjalankan ibadah puasa tentu akan kesulitan menyiapkan keperluan berbuka. Makan yang sudah jadi kami sediakan bekerja sama dengan pihak Kepala Desa," katanya.
Wakil Bupati Serdang Bedagai Adlin Umar Yusri Tambunan, turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak puting beliung tersebut.
“Kami tentu turut prihatin terhadap adanya musibah ini. Maka dari itu pada hari ini kami datang langsung membawa beberapa paket bantuan kepada warga kita yang jadi korban dengan tujuan untuk meringankan beban sekaligus memberi semangat agar tetap tegar dan segera bangkit kembali,” ucap Adlin.
Adlin merinci, adapun bantuan yang diberikan adalah bahan-bahan bangunan seperti seng, kayu dan batu bata untuk renovasi kerusakan pada rumah serta bahan makanan.
Di Perbaungan sendiri, lanjut Adlin, tercatat 49 rumah warga yang mengalami kerusakan. Ke 49 rumah ini tersebar di 10 desa di Perbaungan.
“Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan apresiasi kepada masyarakat sekitar yang langsung sigap melakukan gotong royong, saling membantu memperbaiki rumah warga yang jadi korban. Ini adalah jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang masih terjaga. Terakhir saya ingin mengingatkan, yang namanya becana alam tentu tidak bisa diprediksi. Namun meskipun begitu kita jangan berhenti menjaga alam,” sebutnya.
Erlina, salah satu warga Perbaungan yang rumahnya mengalami kerusakan, menuturkan bencana puting beliung menimpa kediamannya pada saat memasuki waktu magrib.
“Kami sedang siap-siap berbuka puasa, tak lama hujan turun disertai angin kencang sekali. Terdengar suara benda patah yang ternyata bagian atap rumah sudah terbongkar,” jelasnya.