Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menginginkan langkah konkret dan bukan sekadar laporan dari jajarannya untuk merespons angka positif “rate” COVID-19 yang melonjak hingga 10,5 persen dalam beberapa hari terakhir.
“Kita ingin segera bergerak di lapangan karena kondisi di Jakarta, laporan terakhir yang saya terima angka positif rate-nya melonjak dari 4-5 persen sekarang sudah 10,5 persen,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas dengan topik Percepatan Penanganan Dampak Pandemi COVID-19 dari Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan keinginan agar jajarannya tidak sekadar laporan, namun juga menginfomasikan langkah atau solusi yang harus dikerjakan dalam mengatasi penyebaran COVID-19.
Selain itu ia juga ingin mengetahui dengan pasti problem-problem yang terjadi di lapangan sesungguhnya.
“Tolong betul-betul dijadikan perhatian. Tolong tidak usah memberikan laporan, tapi apa yang saya sampaikan itu tolong diberikan tanggapan,” kata Presiden.
Kepala Negara meminta agar gerakan nasional disiplin protokol kesehatan dimasifkan kembali.
Baca juga: 41 pedagang positif corona, Pasar Cempaka Putih tutup tiga hari
“Mengenai jaga jarak, penggunaan masker, cuci tangan, karena dari survei yang kita lihat di Jatim, saat saya ke Jatim, survei mereka di Jatim untuk mereka, 70 persen masyarakat tidak menggunakan masker,” katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi minta penanganan COVID-19 di delapan provinsi diprioritaskan
Ia pun menginginkan agar ada mobilisasi kekuatan untuk mendukung upaya memasifkan gerakan disiplin dengan protokol kesehatan tersebut.
“Mobilisasi yang saya inginkan, mobilisasi di Polri, TNI, ormas, relawan, tokoh, di kampus semua digerakkan untuk mengampanyekan itu sekaligus melakukan pengawasannya,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Sembilan pasien COVID-19 di Jambi sembuh
Baca juga: Nenek berusia 80 tahun di Batam dinyatakan sembuh dari COVID-19