Di OKU penyebaran virus corona masih terkendali

id virus corona oku,satgas covid-19 oku,virus corona,covid-19,di oku corona terkendali

Di OKU penyebaran virus corona masih terkendali

Tim Satgas COVID-19 OKU gelar pres rilis jumlah suspect Corona. (Antara News Sumsel/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rozali mengakui penyebaran virus corona baru atau COVID-19 masih terkendali, sebab hingga Kamis (9/4) jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat 90 orang, sedang dalam proses pemantauan 55 orang, selesai dipantau 30 orang dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) tiga orang.

"Sedangkan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 3 orang dan salah satu di antaranya dinyatakan sembuh," kata Rozali di Baturaja, Jumat.

Dalam menghadapi COVID-19, pihaknya meminta masyarakat agar tidak panik dan selalu menjaga kesehatan serta membersihkan lingkungan sekitar supaya terhindar dari penyebaran virus Corona.

"Tim Satgas COVID-19 juga gencar memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat untuk mematuhi anjuran serta imbauan pemerintah salah satunya yaitu agar tetap berada di rumah," kata dia.

Baca juga: Tiga orang pasien terjangkit positif virus corona di OKU ternyata tanpa gejala

Baca juga: OKU alokasikan Rp26,1 miliar penanganan pandemi COVID-19


Adapun langkah-langkah yang telah dilaksanakan Satgas COVID-19 Kabupaten OKU dalam mengantisipasi penyebaran virus Corona antara lain membuat tiga Posko Terpadu dan Posko Induk guna memantau setiap warga pendatang yang datang ke kabupaten setempat.

"Satgas COVID-19 Kabupaten OKU juga terus melakukan contact tracking untuk mencari sumber penularan bagi pasien yang telah positif terjangkit virus Corona," katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah setempat juga saat ini telah menyiapkan Rumah Singgah bagi para ODP di Kantor Bandiklat Kabupaten OKU.

Rumah singgah ini, lanjut dia, diperuntukkan bagi warga pendatang atau perantau yang baru datang dari luar daerah.

"Terutama bagi warga pendatang yang datang dari daerah Zona Merah COVID-19," katanya.

Dia menegaskan, setiap warga yang baru datang akan diperiksa kesehatannya dan jika ternyata ditemukan gejala suspect COVID-19, maka yang bersangkutan langsung dirujuk ke rumah singgah tersebut.

"Jadi jika diperiksa ditemukan gejala suspect COVID-19 yang bersangkutan tidak boleh pulang ke rumah dulu namun dirujuk ke rumah singgah," katanya menegaskan.